Hasto Wardoyo Rebranding BKKBN Baru, Lebih Fresh, dan Kian Keren

1391

Lahirnya Wajah Baru BKKBN

Pria yang lahir pada 30 Juli 1964 di Kulonprogo ini menyatakan bahwa BKKBN intinya adalah keluarga, visinya pun adalah keluarga kemudian pertumbuhan penduduk seimbang.

Dirinya yang telah berusia setengah abad ini pun mengaku masih bisa memimpin BKKBN supaya program jumlah anak dan program pertambahan maupun pertumbuhan penduduk seimbang.

Namun bagi Hasto, memimpin suatu keluarga sangatlah luar biasa penuh tantangannya sekali karena keluarga banyak yang muda-muda alias keluarga generasi milenial.

Baca: Ini Kiat Ari Henryanto Bikin Sehat Finansial KBN

“Jika BKKBN mempunyai jargon Keluarga Berkualitas tetapi tidak menyesuaikan dengan kebutuhan anak muda, rasanya mati konyol. Sama halnya seperti jualan nasi liwet di tengah tengah anak milenial yang doyan fastfood, maka akan tidak laku,” ujar Hasto.

Untuk itu, BKKBN dibawah kepemimpinan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut melakukan perubahan dan terobosan rebranding sejak masuk enam bulan pertama dengan formatif research.

 Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) bercengkrama dengan anak-anak saat berkunjung ke Papua. Foto: BKKBN
Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) bercengkrama dengan anak-anak saat berkunjung ke Papua. Foto: BKKBN

Formatif research ini melibatkan perwakilan anak muda di seluruh Indonesia serta menggandeng John Hopkins University. Hasilnya jargon-jargon BKKBN lama itu tidak mengena bagi anak muda karena jargon lama ini diciptakan zaman dulu sehingga memang terkenal hanya di zamannya.

“Apabila ingin membangun keluarga berkualitas sasaran sekarang adalah generasi milenial. Akhirnya harus berasal dari apa yang menjadi domain anak-anak muda dan harus berangkat dari mereka sendiri sehingga kita membuat duta teman sebaya menjadi juru bicara (jubir) BKKBN.”

Baca: Begini Strategi Destiawan Soewardjono Sehatkan Waskita Karya

“Bahkan, jargon lama ‘Dua Anak Cukup’ pun dibuat ulang lebih fresh dengan jargon baru ‘Hidup Berencana Itu Keren’ (Keluarga Berencana). Kalimat yang mudah diucapkan ya sudah kita ikuti anak muda kalau mau sukses,” ujar Hasto.

Tidak hanya sekedar jargonnya yang berubah, sapaan salamnya pun berubah berbunyi ‘Hidup Berencana Itu Keren’ lalu ada salam Genre (generasi berencana). BKKBN sudah punya pasukan Genre sebanyak 1.500 yang tersebar di seluruh Indonesia. Itulah BKKBN Baru harus bisa menggunakan duta-duta teman sebaya untuk membantu atau menginfluence.

“Kalau menurut saya memang untuk menciptakan keluarga yang bahagia, tentram dan damai perlu mengambil nilai nilai yang baik. Kemudian mentransformasikan di bawah dengan gaya anak muda.”

“Logo BKKBN Baru pun bukan orang tua menenteng anak tetapi menggunakan simbol cinta seperti daun waru yang tersusun dari beberapa komponen dengan masing-masing makna yaitu Tak Terbatas, Cinta, Kupu-kupu dan Merangkul. Logonya simple tetapi menunjukkan cinta kasih,” tuturnya.

Baca: Tamsil Nurhamedi Bawa PT Reska Multi Usaha Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat