Peran Kerajaan Nusantara dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

2382
Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan XXIII SPDB Pangeran Edward Syah Pernong menilai para raja dan sultan kerajaan Nusantara hingga saat ini masih menjadi motivator, tokoh panutan yang kata-katanya dipatuhi oleh masyarakat adat, merupakan potensi penggerak pembangunan nasional.  Foto: Instagram @edwardspernong
Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan XXIII SPDB Pangeran Edward Syah Pernong menilai para raja dan sultan kerajaan Nusantara hingga saat ini masih menjadi motivator, tokoh panutan yang kata-katanya dipatuhi oleh masyarakat adat, merupakan potensi penggerak pembangunan nasional.  Foto: Instagram @edwardspernong

KAGAMA.CO, JAKARTA – Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, merupakan deklarasi independensi bangsa Indonesia. Soekarno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan bangsa asing, dan menjadikan bangsa ini memiliki sebuah negara yang merdeka, yang berhak mengatur rakyat dan bangsanya sesuai dengan filosofi, karakter dan spirit bangsa Indonesia sendiri.

Dalam teks proklamasi, disebut dengan tegas bahwa yang menyatakan kemerdekaan adalah Bangsa Indonesia. Bangsa menyiratkan kesatuan psikologis-sosiologis yang menjadi dasar bagi berdirinya kesatuan politik dengan batas-batas geografis yang disebut negara.

Soekarno dan Hatta mewakili bangsa Indonesia bukan hanya yang hadir di Pegangsaan Timur 56, Jakarta, tapi di seluruh wilayah yang warganya mengakui sebagai bangsa Indonesia.

Menjadi bangsa Indonesia, bukanlah proses yang singkat, melainkan membutuhkan waktu ratusan tahun. Berawal dari perlawanan kerajaan-kerajaan Nusantara dari penjajahan bangsa asing. Kerajaan-kerajaan Nusantara sebagai pemegang kedaulatan politik sebelum kemerdekaan, merupakan kerajaan-kerajaan bersifat lokal.

Kerajaan-kerajaan Nusantara dari Aceh, Palembang, Lampung, Jayakarta, Cirebon, Jogja, Solo, Jawa Timur, Gresik, Sulawesi, kalimantan dan sebagainya, melakukan perlawanan terhadap kolonialisme yang semula memang bertujuan menundukkan kerajaan-kerajaan tersebut demi menguasai Nusantara.