JIBB 2023 Bawa Batik Kian Luwes Penggunaannya dan Luas Konsumennya

285
Batik sebagai produk budaya bangsa yang telah diakui dunia diharapkan semakin luwes pengunaan maupun konsumennya. Foto: KAGAMA.CO/Jos
Batik sebagai produk budaya bangsa yang telah diakui dunia diharapkan semakin luwes pengunaan maupun konsumennya. Foto: KAGAMA.CO/Jos

KAGAMA.CO, JAKARTA – Peluncuran Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2023 di Gedung Sarinah, Jakarta, pada Jumat sore (23/6/2023), semakin memperluas promosi pengenalan predikat Jogja Kota Batik Dunia.

Lewat JIBB 2023, yang mengusung tema Borderless Batik dengan sub tema Sustainable and Marketability, batik sebagai produk budaya bangsa yang telah diakui dunia diharapkan semakin luwes pengunaan maupun konsumennya.

Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Paduka Paku Alam X, mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan JIBB 2023 melalui tema batik tanpa batas diharapkan batik semakin luwes dalam hal penggunaannya serta konsumen batik tidak dibatasi usia, tempat dan wilayah.

Gusti Kanjeng Ratu Hemas meluncurkan secara simbolis Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2023. Foto: KAGAMA.CO/Jos
Gusti Kanjeng Ratu Hemas meluncurkan secara simbolis Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2023. Foto: KAGAMA.CO/Jos

Dengan sub tema Sustainable and Marketability, JIBB 2023 diharapkan dapat menghadirkan hasil riset dan pengembangan serta praktik terbaik dalam konteks keberlanjutan batik bagi generasi Millennial dan iGen serta gaya hidup generasi Z.

Baca juga: Demi Kesehatan dan Keselematan Kerja Pembatik, UGM Luncurkan Desa Sehat Batik di Kulonprogo

“Tujuannya adalah melestarikan, melindungi, mengembangkan, memberdayakan dan memanfaatkan warisan seni budaya wastra batik, sehingga dapat mendukung keberadaan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia dan memberikan nilai atau daya jual yang tinggi,” ujarnya.

Sri Paduka menyatakan Pemda DIY bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY berupaya mengejawantahkan predikat tersebut melalui kegiatan yang membumi dan dapat melibatkan semua elemen masyarakat baik pecinta dan pelaku usaha batik maupun masyarakat umum.

Launching JIBB 2023 dilanjutkan Seminar Batik Nasional pada Agustus 2023 dan Jogja Membatik Dunia sebagai puncak acara diselenggarakan di Yogyakarta pada Oktober 2023 bersamaan dengan Peringatan Hari Batik Nasional. Foto: KAGAMA.CO/Jos
Launching JIBB 2023 dilanjutkan Seminar Batik Nasional pada Agustus 2023 dan Jogja Membatik Dunia sebagai puncak acara diselenggarakan di Yogyakarta pada Oktober 2023 bersamaan dengan Peringatan Hari Batik Nasional. Foto: KAGAMA.CO/Jos

Upaya tersebut dilakukan sejak Yogyakarta ditetapkan Dewan Kerajinan Dunia atau World Craft Council (WCC) sebagai Kota Batik Dunia pada 18 Oktober 2014.

“Penyelenggaraan JIBB pertama kalinya dimulai pada 2016 dan merupakan langkah nyata DIY untuk semakin mengangkat citra Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia.”

Baca juga: Ganjar Pranowo Bantu Jualan Online UMKM, Pedagang Batik Naik Omzetnya 350 Persen

“Lantas, JIBB diselenggarakan setiap dua tahunan dengan puncak acara bertepatan dengan Peringatan Hari Batik Nasional pada Oktober,” paparnya.

JIBB 2023 ini diawali launching dengan menampilkan display batik koleksi Keraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman dengan konsep Batik Daur Hidup.

KGPAA Paku Alam X dan GKR Hemas bersama para duta besar yang berasal dari Yogyakarta. Foto: JBII 2023
KGPAA Paku Alam X dan GKR Hemas bersama para duta besar yang berasal dari Yogyakarta. Foto: JBII 2023

Selanjutnya diikuti rangkaian kegiatan seminar international hybrid serta puncak acara pada Oktober 2023 bertepatan dengan Hari Batik Nasional.

Setelah prosesi launching kali ini akan ditayangkan video Kisah JIBB yang menceritakan mengapa Yogyakarta ditunjuk sebagai Kota Batik Dunia.

Baca juga: Sebulan Penuh Batik Indonesia Hiasi Museum di Moskow

Yogyakarta berhasil memenuhi tujuh kriteria nilai yaitu sejarah, keaslian, pelestarian, ekonomi, ramah lingkungan, global dan keberlanjutan.