G2R Tetrapreneur Dorong Pendidikan Pemberdayaan Gotong Royong UMKM Asli Indonesia

330
Paparan Rika Fatimah PL, S.T., M.Sc., Ph.D. dengan Judul “Strategi Ikonik Pendidikan Pemberdayaan (Gotong Royong) UMKM Asli Indonesia” Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Tanah Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: G2R Tetrapreneur
Paparan Rika Fatimah PL, S.T., M.Sc., Ph.D. dengan Judul “Strategi Ikonik Pendidikan Pemberdayaan (Gotong Royong) UMKM Asli Indonesia” Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Tanah Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: G2R Tetrapreneur

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Bertempat di Grand Rohan Jogja, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemberdayaan Tanah Masyarakat belum lama ini.

Bimtek digelar dalam rangka kegiatan Data Penerima Akses Reforma Agraria Daerah Tahun 2023.

Acara dibuka oleh Kepala Subdirektorat Layanan dan Pengembangan Penatagunaan Tanah, Sri Martini, S.SiT, M.M. selaku Ketua Tim Kegiatan.

Paparan pertama disampaikan oleh, Rika Fatimah PL, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Founder, Tenaga Ahli dan Konseptor Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur dengan judul “Strategi Ikonik Pendidikan Pemberdayaan (Gotong Royong) UMKM Asli Indonesia”.

Rika Fatimah P.L. membuka sesi paparan dengan menyampaikan bahwa kata pendampingan itu merupakan term yang kurang cocok untuk institusi dan akan lebih tepat jika diganti pendidikan.

Rika Fatimah P.L. menyampaikan perlu beberapa puluh tahun bagi perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi terkenal seperti saat ini. Membangun merek atau brand memerlukan tidak hanya keteguhan namun juga kesabaran dan keyakinan akan merek itu sendiri.

“UKM Indonesia itu kuat-kuat, terbukti kita mau pandemi mau apa, nggak ngefek, kitanya gini-gini aja tapi sayangnya gini-gininya juga gak naik-naik” ungkap Rika Fatimah P.L.

Menurutnya, UMKM Indonesia dipaksa memakai jaket kapitalis yang berkiblat pada Eropa dan Amerika, padahal raganya Indonesia sehingga seolah ketika suatu usaha mencoba sesuatu yang berkearifan lokal mendapatkan intervensi dan keraguan serta pelemahan semangat dengan tujuan akhir adalah omzet.

Pada paparannya, Rika Fatimah P.L. menyampaikan bahwa G2R Tetrapreneur, mengusung gotong royong asli Indonesia yang berasaskan ekonomi Pancasila.

“Semua yang ada di G2RT ini sebetulnya bukanlah hal baru, namun kita tidak ingin mengakuinya, kita suka melihat luar, bagus di mereka belum tentu cocok untuk kita,” ujar Rika Fatimah P.L.

Menurut Rika Fatimah P.L., selama ini UMKM dipaksa untuk mengikuti standar kapitalis dan tidak dihitung aspek kemajuan, kearifan, dan kesederhanaan yang merupakan cerminan masyarakat Indonesia.

Pemerintah selama ini terpaku pada konsep bisnis yang berorientasi pada omzet.

Negative cashflow yang terjadi pada beberapa UMKM bukanlah sebuah kemunduruan apabila disikapi dengan bijak.

“Konsep UMKM naik kelas itu sebetulnya tidak sustain karena hanya dipaksa jualan dan jualan, bagaimana omzet terus naik dan naik.”

“Jika merosot atau turun maka dianggap gagal atau kemunduran, sedangkan perjalanan branding-branding dunia seperti Toyota, Mc Donald itu tidak melulu menghitung omzet,” tutur Rika Fatimah P.L.

Sebuah pelajaran dari Toyota bahwa kearifan lokal menjadi bukti kebangkitan Jepang dapat mengalahkan mobil produksi Amerika, Ford yang mendapat julukan “American Muscle”.

Berikutnya, Rika Fatimah P.L. menyampaikan bahwa Model G2R Tetrapreneur merupakan sebuah model pemberdayaan masyarakat dengan asas ekonomi Pancasila yang terdiri dari empat (4) tahapan, yaitu Tetra 1 atau Rantai Wirausaha; Tetra 2 adatu Pasar Wirausaha; Tetra 3 atau Kualitas Wirausaha, dan Tetra 4 atau Merek Wirausaha. Tetra 1 berfokus pada pemberdayaan 70 persen hulu hilir produk unggulan desa (close loop chain).

Sedangkan Tetra 2 berfokus pada mendidik pasar oleh mitra bermerek.

Sementara itu, Tetra 3 mendidik profesional-profesional desa dan Tetra 4 merupakan penguatan dan keberpihakan kebijakan untuk produk desa sebagai ikonik global.