KAGAMA.CO, JAKARTA – Saat ini proyek besar luar negeri yang tengah dirintis PT. Waskita Karya (Persero) Tbk adalah proyek pembangunan jalan sepanjang 1000 kilometer di Sudan Selatan.
Skema pembayarannya adalah negara Afrika itu menjual minyak ke Pertamina, lalu Pertamina membayar Waskita, dan Waskita membangun jalan.
Proyek ini bernilai US$1,8 miliar atau sekitar Rp26,8 triliun, dikerjakan selama lima tahun, dan terbagi dalam empat fase.
Penandatanganan kesepakatan proyek ini dilakukakan bersamaan dengan penandatanganan hubungan diplomatik Indonesia dengan Sudan Selatan di New York, Amerika Serikat, pada pertengahan September 2022 ini.
Baca juga: Alumni Faperta 1981 KAGAMA Pertanian Galang Dana Beasiswa bagi Mahasiswa Kurang Mampu
Ini salah satu proyek besar yang berhasil diraih Waskita Karya di bawah kepemimpinan Destiawan Soewardjono.
“Pemerintah Sudan Selatan memberi penawaran kepada kami untuk membangun jalan di negara itu.”
“Mereka membayarnya dengan memakai minyak bumi. Pertamina bisa menerima karena mayoritas kilang minyak Pertamina cocok dengan minyak bumi dari negara tersebut, tak perlu tambahan apapun, sehingga bisa langsung diproses,” ujar Destiawan saat ditemui KAGAMA.co di kantornya belum lama ini.
Soal skema pembayarannya, dia menjelaskan bahwa nanti ada rekening bersama di Indonesia atas nama Pemerintah Sudan dan Waskita.
Baca juga: Tamsil Nurhamedi Bawa PT Reska Multi Usaha Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat
Pemeritah Sudan akan mengirim minyak, Pertamina membayar dan dana itu masuk ke rekening tersebut, lalu Waskita mengirimkan tagihan, disetujui, maka dananya langsung masuk ke rekening Waskita.
“Prinsipnya, Waskita hanya bekerja bila minyak telah dikirim ke Pertamina. Ini konsep yang sangat bangus dan baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Pemerintah juga sangat mendukung konsep bisnis ini.”
“Selain itu, pengalaman saya seperti saat menggarap di Aljazair, saya membawa sebanyak 3000 orang dari engineer, operator, hingga tenaga tak terlatih seperti helper.”
“Saya harapkan keberadaan para pekerja Indonesia di Sudan Selatan nanti dapat memberikan tambahan devisa bagi negara,” ujar yang memiliki karier panjang di Waskita Karya tersebut.
Baca juga: Cerita Haru di Balik Kepulangan Mahasiswa KKN UGM
Proyek pembangunan jalan di Sudan Selatan merupakan salah satu strategi bisnis out of the box yang dijalankan Destiawan guna memulihkan kembali kondisi finansial perusahaan plat merah tersebut yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 dan merugi.
Proyek ini juga bagian dari Program 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita yang dicanangkannya.