Begini Kerja Sama Fakultas Farmasi dengan Belanda Tahun 1986 Silam

1077
Fakultas Farmasi UGM.(Foto: Koran Jakarta)
Fakultas Farmasi UGM.(Foto: Koran Jakarta)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Saat ini Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memiliki jejaring dengan banyak perguruan tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Begitu juga dengan tiap-tiap Fakultas di UGM yang sejak dulu telah rajin menjalin hubungan dan kerja sama dengan banyak pihak.

Salah satunya adalah Fakultas Farmasi yang tercatat pernah menjalin kerja sama dengan Vrije Uniersiteit Amsterdam-Netherlands pada 1 Juni 1986. Proyek kerja sama yang direncanakan berjalan selama 4 tahun tersebut guna menyelenggarakan berbagai kegiatan. Informasi tersebut sebgaimana diwartakan Majalah Balairung edisi perdana tahun 1986.

Di antaranya adalah: Pelatihan MCTP (Mid Career Training Pharmacochemistry), melakukan penelitian terpadu keempat sub disiplin ilmu yang ada di Farmasi (biologi farmasi, biofarmasi, kimia fisika, farmasetika). Peserta kegiatan tersebut datang dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air, serta perwakilan dari beberapa perusahaan farmasi.

Waktu itu kampus-kampus seperti UI, Unair, Unhas, Unpad, serta UGM turut andil dalam mengirimkan perwakilan guna menjadi peserta. Sedangkan beberapa perusahaan farmasi yang terlibat hadir tercatat adalah Konimex, Phaphros, Indonesia Farma, Kenros, Deksan Medika, dan Kimia Farma.

Syarat untuk menjadi peserta haruslah sarjana yang mempunyai pengalaman biomedis (farmasi, dokter, biologi, ahli kimia). Pelatihan yang diikuti oleh 19 peserta tersebut 3 diantaranya dari pihak UGM yaitu, Dra. Mulyani Msc. Apt, Dra. Siti Aminah, Apt lalu Drs. Sardjima, Msc. Apt.

Menurut ko-manajer MCPT waktu itu, Drs. Soerais Soediromargoso, Apt. mengatakan bahwa pelatihan tersebut berguna untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian. Penelitian dilakukan secara berjenjang.

Pada MCPT kali itu, pihak Belanda memberi bantuan berupa perbaikan laboratorium, penambahan alat lab, bantuan enam tenaga ahli, pembuatan animal house, serta penambahan literatur. Sebagai fasilitas penunjang, telah diberikan ijin untuk memakai laboratorium Farmasi UGM dan Fisika UGM.

Materi pelatihan selama 3 bulan waktu itu meliputi Organic Sintesis, Quantitative Structure Ativity Relationships, dan Pharmacology. Seusai pelatihan, peserta akan melakukan penelitian terpadu dengan topik obat-obatan tradisional yang memiliki khasiat antiasshma selama 9 bulan.(Thovan)