Pengaruh Positif Kota Pelajar
Sebagai orang yang pernah menetap dan belajar selama beberapa tahun di Kota Pelajar Yogyakarta, Arief mengklaim bahwa Jogja merupakan salah satu kota terbaik bagi semua orang yang pernah sekolah di sana. “Jogja merupakan miniatur Indonesia, semua ada di Jogja. Biaya hidup saat saya belajar di sana masih rendah. Kala itu, dengan uang Rp35 ribu bisa digunakan untuk bayar kos selama sebulan di Babarsari, sedangkan kakak saya biaya kosnya di Jakarta mungkin empat atau lima kali lipat lebih besar,” kenangnya.
Oleh orangtuanya, Arief diberi uang sebesar Rp135 ribu untuk biaya hidup selama sebulan. Selama tinggal di Jogja, dia dilatih untuk hidup mandiri. Baginya ketika menetap di Jogja, Arief merasa dapat mengembangkan diri lebih baik. Dia bisa dengan mudah mendapat berbagai macam kursus yang sesuai dengan minatnya dan jaraknya dekat satu dengan yang lain. Hal ini tidak dijumpai di tempat lain. Semua aktivitas bisa dilakukan dengan cepat karena kemudahan transportasi dan jaraknya yang dekat.
“Kalau kita mau healing juga tak perlu jauh-jauh, mau ke pantai, gunung, hingga hutan, semua ada di Yogyakarta. Kalau yang hobi naik gunung bisa menjelajah ke Merapi, Merbabu, atau ke Gunung Lawu lewat Tawangmangu. Ketika lulus kuliah S1, saya naik motor sendirian mengitari dua gunung, Merapi dan Merbabu, dari Yogyakarta, ke Magelang, Boyolali, Solo, balik ke Yogyakarta. Jalan saat pagi hari lalu kembali ke kosan di sore hari.”
“Kalau ke (arah) Selatan, kita bisa menikmati berbagai pantai seperti Parangtritis, Parangkusumo, Baron, dan sebagainya. Selain wisata alam, kita bisa menikmati wisata budaya misalnya ke Kota Gede hingga Keraton Yogyakarta. Bagi saya Yogyakarta merupakan kota yang luar biasa,” ujarnya.
Baca juga: Warga KAGAMA Bali Ajak Masyarakat Setempat Kembali Bertani dengan Manfaatkan Teknologi
Dia mengungkapkan bahwa pengalaman hidupnya selama di Yogyakarta telah membentuk dirinya sebagai pribadi yang tangguh dan sederhana. “Rata-rata orang
lulusan Yogyakarta itu terlihat sederhana, tenang, dan tak mau menonjolkan diri. Itu karakter khas Yogykarta, hal itu yang terlihat dari Bapak Presiden Jokowi, Pak Pratikno, dan umumnya lulusan Yogyakarta lainnya. Intinya, banyak hal positif yang saya peroleh dari Yogyakarta,” pungkas Arief. (Jos)
