Arief Prasetyo Adi Kuliah Teknik Bangunan Jadi Master Pangan

510
H. Arief Prasetyo Adi, S.T., M.T, Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia, bertanggung jawab langsung kepada Presiden dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pangan. Foto: Dok. Pribadi
H. Arief Prasetyo Adi, S.T., M.T, Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia, bertanggung jawab langsung kepada Presiden dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pangan. Foto: Dok. Pribadi

KAGAMA.CO, JAKARTA – Lahir di Palangkaraya pada 27 November 1974, dan menghabiskan studi nya sebagai “anak teknik” telah menempa mental bajanya hingga berhasil menjadi CEO di usia 38 tahun. Kini menduduki posisi strategis di bawah komando Presiden Joko Widodo untuk mengurusi pangan. Itulah penggalan kehidupan yang dilakoni oleh seorang H. Arief Prasetyo Adi, S.T., M.T, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia.

Arief, begitu ia kerap disapa, secara eksklusif kepada KAGAMA.CO mengungkapkan bahwa dahulu berkuliah di jurusan Teknik Sipil Atma Jaya lulus tahun 1998 di mana saat itu Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi. “Saya lulus kuliah ketika sedang krisis moneter tahun 1998 berhubung saat itu kondisi untuk mencari kerja tidamemungkinkan, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di universitas yang sama,” kenangnya.

Arief lulus S2 hanya dalam kurun waktu satu tahun saja, lalu dia mulai mencari pekerjaan dengan memasukan lamaran ke berbagai perusahaan namun kerap mengalami kegagalan hingga akhirnya berlabuh di perusahaan Hero Group pada tahun 2001 dengan mengikuti Program Management Trainee dan MIT Fresh Food.

Bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri dan Pejabat Negara di Istana Merdeka. Foto: Dok. Pribadi
Arief Prasetyo Adi (ketiga dari kanan) bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri serta Pejabat Negara di Istana Merdeka. Foto: Dok. Pribadi

“Awalnya, saya bekerja di sebuah gudang besar penyimpanan bahan makanan. Saya mulai belajar tentang berbagai bahan makanan seperti terung, berbagai jenis cabai, beragam jenis jeruk dari kupas hingga potong, hingga beragam jenis daging dari unggas sampai sapi dan bagaimana cara memotongnya. Saya juga tahu bagaimana memotong ayam delapan atau 12 bagian. Saya belajar mulai dari menerima barang, membuat display, menempelkan label harga, menjadi kasir, hingga mengepel lantai supermarket. Semua saya jalani dengan baik,” ujar Arief.

Baca juga: Frans Marganda Tambunan Targetkan ID FOOD Go Global dan Sokong Ketahanan Pangan Nasional