Arief Prasetyo Adi Kuliah Teknik Bangunan Jadi Master Pangan

518

Karier dan Badan Pangan Nasional

Perjalanan karier Arief terbilang ‘moncer’ dan melesat berkat kerja keras dan ketekunan yang ia miliki. Sektor pangan dan industri ritel modern bukan hal baru baginya, sebelum didaulat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, ia mengawali kariernya sebagai Manajer Operasi di Esteem Challenge, Sdn, Bhd Malaysia (2005-2007) hingga selanjutnya menempati berbagai jabatan direksi. Ia juga pernah menduduki posisi Deputy CEO, COO, PT. Bez Retailindo, Paramount Enterprise International (2013-2015).

Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT. Food Station Tjipinang Jaya (2015-2020) yang merupakan BUMD Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat perdagangan beras dan pangan pokok di DKI Jakarta yang juga mencakup antardaerah dan pulau dan juga barometer harga bagi pasar beras nasional.

Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Joko Widodo saat menginspeksi ketersediaan pangan untuk masyarakat. Foto: Dok. Pribadi
Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Joko Widodo saat menginspeksi ketersediaan pangan untuk masyarakat. Foto: Dok. Pribadi

Selanjutnya ia mendapat kepercayaan untuk menjadi Direktur Utama PT. Rajawali Nusantara Indonesia (2020-2022), merupakan BUMN pangan yang bergerak di sektor pertanian dan agroindustri, peternakan dan perikanan, serta perdagangan dan logistik. Pada saat menjabat ia berhasil menghantarkan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai Induk Holding Pangan dengan corporate brand name ID Food.

Arief juga memiliki sejumlah penghargaan atas kinerjanya yang tidak kaleng-kaleng, seperti Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dari Jaya Suprana atas Rekor Gerakan Pangan Murah Serentak di lokasi Kabupaten/Kota terbanyak (341 titik di 300 kabupaten dan kota), Leader Inovatif Peduli Gizi 2023 dari Pergizi Pangan Indonesia, AIPGI (Prof Dr Ir Hardinsyah, MS) dan Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI), Tokoh Inspirasi Bangsa 2023 dari BUMN Track (PPM dan Tanri Abeng), The Best CEO of The Year 2021 – Human Capital & Performance Awards – Business News Indonesia (Priyantono R. Ph.D), The Best CEO BUMN Reformation 2021 – BUMN Branding dan Marketing Award – BUMN Track (Arief Yahya & DMID), CEO Visioner Perusahaan BUMN terbaik 2021 – Anugerah BUMN –BUMN Track (Tanri Abeng & PPM), Top Leader on CSR Award 2020 – (Mas Achmad Daniri KNKG).

Baca juga: Koentjoro Membangun Legacy Lewat Jalan Tol Trans Sumatera

Tanggal 21 Februari 2022, Arief dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Istana Merdeka. Badan Pangan Nasional merupakan lembaga pemerintah yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pangan. Lembaga ini resmi dibentuk pada 29 Juli 2021 berdasarkan Perpres Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional yang merupakan amanat dari UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

“Badan Pangan Nasional sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 ditugaskan untuk mengurusi ketersediaan dan kestabilan harga pada sembilan komoditas utama seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, gula konsumsi, cabai, telur unggas, daging unggas dan daging ruminansia,” ungkap Arief.

Selain itu, ia juga memaparkan bahwa dalam peraturan tersebut terdapat beberapa pendelegasian. Pertama, perumusan kebijakan dan penetapan stabilisasi harga dan distribusi pangan. Kedua, perumusan kebijakan dan penetapan kebutuhan ekspor dan impor pangan dimana Bapanas yang merumuskan, sedangkan izin impornya
berasal dari Kementerian Perdagangan.

Ketiga, perumusan kebijakan dan penetapan besaran jumlah cadangan pangan pemerintah (CPP) atau food reserved yang dikelola oleh BUMN. Keempat, dapat memberikan penugasan pada Perum Bulog dalam hal ketahanan pangan dan kelima dalam hal penetapan harga pembelian pemerintah dan proporsi harga komoditas pangan.

Baca juga: Arsjad Rasjid Bawa Indika Energy Jadi Perusahaan Net Zero Carbon Emmission

“Bapanas dalam melaksakan tugasnya tentu harus berkolaborasi dengan pentahelix stakeholder, mulai dari akademisi, private sectors, pemerintah daerah, komunitas, serta media massa. Kebijakan pangan Bapanas meliputi pengelolaan cadangan pangan pemerintah, stabilitas pasokan, sistem logistik pangan, wilayah rentan pangan serta gizi, penganekaragaman konsumsi, dan mutu ketahanan tanaman pangan,” tuturnya.