Koentjoro Membangun Legacy Lewat Jalan Tol Trans Sumatera

904

Butuh Dana Besar

Untuk mengerjakan seluruh 24 ruas JTTS maka HK membutuhkan dana sangat sebesar yakni Rp572 triliun sehingga pengerjaannya dibagi dalam empat tahap. Untuk Tahap I terdiri dari delapan ruas tol, ada yang sudah beroperasi dan ada ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi.

Baca juga: Selamatkan Nusantara Lewat Wayang Gajah Mada

“Ada satu ruas terdiri dari beberapa seksi, ada seksi yang sudah beroperasi dan ada yang masih konstruksi. Ada 13 seksi, tujuh seksi sudah beroperasi dan enam seksi lainnya masih konstruksi.”

“Ketujuh seksi yang sudah beroperasi itu panjangnya 531 kilometer, sedangkan yang tengah konstruksi panjangnya 533 kilometer. Rencana Tahap I ini yang sudah beroperasi dan yang sedang konstruksi akan selesai akhir 2023 atau awal tahun 2024 dan total panjangnya jalan Tol 1064 kilometer,” ungkap pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah ini.

Aktivitas rutin yang dilakukan Koentjoro (di tengah) turun ke lapangan memantau perkembangan pembangunan JTTS. Foto: Dok. Pribadi
Aktivitas rutin yang dilakukan Koentjoro (di tengah) turun ke lapangan memantau perkembangan pembangunan JTTS. Foto: Dok. Pribadi

Koentjoro menyatakan bahwa Tahap II baru digarap sebagian, mencakup tiga ruas dengan total panjang 574 kilometer. Ketiganya adalah Tol Betung-Tempino-Jambi serta Lingkar Pekanbaru. Sebagian Tahap II ini akan diselesaikan pada pertengahan 2024 yakni Betung-Jambi dan Lingkar Pekanbaru. Sehingga pada pertengahan 2024 sudah tersambung dari Bakauheni sampai Jambi.

Namun, menurutnya, belum bisa tersambung hingga Pekanbaru sebab ada gap di Jambi-Pekanbaru. Dari Jambi ke Pekanbaru panjangnya mencapai 405 kilometer dan belum bisa diselesaikan pada tahun 2024. Nilai investasinya sekitar Rp75 triliun dan kemungkinan nilainya akan naik lagi sebab mengikuti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Arsitek Mandalika

“Sementara Tahap III dan Tahap IV masih dalam perencanaan basic design sehingga sampai tahun 2024, kita hanya akan menyelesaikan dari Bakauheni sampai Jambi, lalu Pekanbaru hingga Dumai. Lalu dari Pekanbaru ke Padang sampai ke perbatasan Sumatera Barat.”

“Ke arah Sumatera Utara, masih terputus dari Dumai ke Kisaran (Sumatera Utara) yang panjangnya sekitar 300 kilometer. Kisaran-Medan akan tersambung di tahun 2024, begitu pula ruas Aceh-Sigli. Tahap berikutnya, kita masih menunggu arahan dari pemerintah seraya melakukan creative financing. Salah satunya adalah melakukan penjualan aset-aset terpilih,” ujarnya.

Oleh karena itu, HK telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk melepas tiga aset terpilih yakni ruas Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer, Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 142 kilometer, dan Terbanggi Besar-Kayu Agung sepanjang 149 kilometer.

Selama ini bekerja di Hutama Karya, Koentjoro memegang prinsip ikhlas, mempunyai kompetensi lebih, serta memiliki networking yang baik. Foto: KAGAMA.CO/Jos
Selama ini bekerja di Hutama Karya, Koentjoro memegang prinsip ikhlas, mempunyai kompetensi lebih, serta memiliki networking yang baik. Foto: KAGAMA.CO/Jos

Angka investasinya lebih dari Rp33 triliun. Saat ini penentuan harga divestasi JTTS masih dalam proses negosiasi. Selain itu HK menunggu arahan pemerintah. Pasalnya, untuk melanjutkan pembangunan JTTS maka HK membutuhkan dana penyertaan modal negara (PMN) dan availability payment (AP) atau pembayaran secara berkala dengan jangka waktu 10 hingga 15 tahun.

Baca juga: Mahasiswa UGM Gagas Pemanfaatan Aspal Jalanan untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

“Kita harapkan dengan skema penjualan aset-aset terpilih dan AP maka HK dapat melanjutkan pembangunan ruas-ruas JTTS berikutnya. Hampir 100 persen konsesi JTTS dipegang HK karena pemerintah memberi kepercayaan kepada BUMN yang 100 persen masih dikuasai oleh negara.”

“Selain itu, HK memiliki kemampuan dan kapasitas untuk membangun JTTS hampir sepanjang 2800 kilometer, kecuali ruas Kayu Agung-Palembang-Betung yang dimiliki oleh Waskita Sriwijaya Tol,” kata pria lulusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro itu.

Koentjoro juga memaparkan ruas-ruas lainnya dari JTTS yang akan menarik bagi investor seperti ruas Binjai-Stabat-Pangkalan Brandan (ke arah Aceh). Lalu ada ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 132 kilometer dan akan tersambung dengan ruas Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 94 kilometer. Ruas-ruas ini akan menjadi divestasi di tahap berikutnya.

“Kalau creative financing dan divestasi ini berjalan dengan baik, kemudian kita tawarkan tahap berikutnya, dan uang yang kita dapat digunakan untuk membangun seksi berikutnya maka impian untuk menyambungkan JTTS dari Bakauheni sampai Aceh bisa terwujud,” tuturnya.

Baca juga: Begini Strategi Destiawan Soewardjono Sehatkan Waskita Karya