Indonesia Bersiap Tatap Era Blockchain, Apa Manfaatnya?

217
Teknologi blockchain memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan oleh Indonesia di berbagai bidang. Foto: KBRI Beijing
Teknologi blockchain memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan oleh Indonesia di berbagai bidang. Foto: KBRI Beijing

KAGAMA.CO, JAKARTA – Seminar bertajuk “Let’s Talk Blockchain” telah diselenggarakan KBRI Beijing yang bekerja sama dengan Valdo Media Communication.

Acara tersebut berlangsung pada Kamis (11/12/2019) di di Auditorium Telkom, Telkom Landmark Tower, Jakarta.

Ada 300 hadirin yang menyemarakkan seminar tentang blockchain (rantai blok).

Latar belakang mereka beraneka ragam, mulai dari wirausahawan, asosiasi bisnis, akademisi, pegiat teknologi, hingga sejumlah pejabat pemerintah pemangku kebijakan.

Untuk diketahui, blockchain adalah teknik komputasi data yang berbasiskan kriptografi dan dikelola secara kolektif dengan jaringan peer-to-peer.

Duta Besar RI untuk RRT, Djauhari Oratmangun, mengatakan bahwa seminar ini merupakan upaya agar Indonesia mampu berkaca dari perkembangan teknologi di Tiongkok.

“Sejumlah teknologi seperti cashless payment, Artificial Intelligence, 5G, Big Data, Internet of Things, cloud computing, termasuk blockchain mulai banyak diterapkan oleh Tiongkok,” tutur Dubes Djauhari.

Baca juga: Warga Sumbawa Belum Tertarik Pakai Alat Kontrasepsi

“Indonesia perlu mengejar ketertinggalan di bidang teknologi dengan memanfaatkan keunggulan demografi yang sedang dialami oleh Indonesia,” kata alumnus Fakultas Ekonomi UGM ini.

Menyambung pernyataan Dubes Djauhari, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, memberikan pandangannya mengenai nilai positif blockchain.

“Teknologi blockchain memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan oleh Indonesia di berbagai bidang,” ujar Wamen Mahendra.

“Karakteristik blockchain yang penting adalah bagaimana teknologi tersebut memiliki kemampuan traceability untuk informasi dan data dari berbagai sektor di Indonesia termasuk pertanian, perikanan, manufaktur, keuangan, dll.,” ucapnya.

Wamen Mahendra juga menyebut, teknologi blockchain sukses diterapkan jika mengacu pada sifat inklusivitas.

Baginya, segala teknologi bisa mendorong ekonomi jika diterapkan dengan inklusif.

“Indonesia dengan demokrasi yang dinamis dan populasi yang muda mampu membentuk lingkungan pendukung bagi ekosistem teknologi digital,” kata  Wamen Mahendra.

Baca juga: Gitar Batik Karya Alumnus Arsitektur UGM Ini Telah Mendunia