Berhutang pada Kampus Kerakyatan, Alumnus Teknik Geodesi Ini Setia Mengabdi di Daerah Asal

931

Baca juga: Tampung Curhatan Siswa yang Belajar di Rumah, Bupati Kubu Raya Alumnus UGM Punya Cara Unik

KAGAMA Banyumas sejatinya sudah “hidup” sejak 1990. Namun, tidak lama setelah itu organisasi ini vakum sangat lama.

Kemudian kembali aktif pada 2012 dan berlanjut hingga sekarang. Telah terbentuk pengurus baru pada 2019 lalu, Anton diamanahi untuk menjadi Ketua Harian.

“Saya ragu waktu itu, sudah pensiun, tidak punya power apa-apa. Tetapi, ya sudah Saya bantu,” ujarnya.

Pengurus baru belum lama terbentuk, namun sebagai Ketua Harian sejauh ini Anton masih berusaha melakukan pendataan seluruh alumni di Kabupaten Banyumas serta mengumpulkan iuran.

Rencananya, akan disusun jadwal rutin rapat pengurus tiga bulanan. Ada pula rencana program bedah rumah untuk rumah-rumah yang tidak layak huni.

Baca juga: KAFEGAMA DIY Salurkan Bantuan Paket Sembako untuk Paguyuban Komunitas Alun-alun Kidul Yogyakarta

Program pembangunan desa wisata bersama mahasiswa UNSOED dan pengentasan desa miskin juga sedang direncanakan KAGAMA Banyumas.

Anton merasa bangga, walaupun bukan lagi mahasiswa, dia masih berkesempatan menjadi bagian dari Kampus Kerakyatan.

“Saya ini punya utang dengan UGM, karena sudah dididik menjadi orang. Inginnya setelah menjadi bagian dari KAGAMA, saya jadi orang yang migunani.”

“Sering saya tekankan pada teman-teman, mengabdilah dan bekerjalah di daerah masing-masing semaksimal mungkin, apapun profesinya. Selama itu positif, menurut saya itu sudah membawa misi UGM,” ujarnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Gotong Royong Virtual Jadi Alternatif Penyaluran Bantuan Kelompok Terdampak Covid-19