New Normal Bisa Jadi Kesempatan Memperbaiki Pola Hidup

598

Baca juga: Dukung New Normal, Menteri Basuki Sudah Menyiapkan Instrumen Digital di Bidang Perumahan

“Kali ini kita harus hidup lebih efisien. Karena yang kemarin itu sama sekali tidak efisien, dari segi waktu dan tenaga. Masa pandemi bisa jadi the most efisien life,” jelasnya.

Ketua Prodi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UGM ini mengatakan bahwa, dirinya secara pribadi mendambakan masa kehidupan yang demikian.

Bobby ingin sekali punya waktu sehari saja untuk tidak ke kampus, agar dia bisa beraktivitas di rumah sambil menyempatkan waktu untuk menulis.

“Sekarang sudah diberi kelonggaran ful dengan adanya WfH, terlepas dari berbagai tugas dan tanggung jawab yang tetap harus diemban,” tuturnya.

Di masa pandemi, masyarakat bisa efisien dari segi waktu dan energi, bahkan bisa juga dari sisi pengeluaran. Tak menutup kemungkinan juga, saat WfH orang lebih produktif.

Baca juga: UGM Dapatkan Dukungan Pendanaan 21 Riset terkait Covid-19

“Dalam 3 bulan ini saya sudah menyelesaikan 350 halaman tulisan, bahkan lebih. Dua tahun kemarin 350 halaman ini tidak selesai saya kerjakan,” jelas pakar urban and regional planning UGM ini.

Bobby berharap, masa pandemi termasuk era new normal mendatang, masyarakat justru bisa lebih produktif dari sekarang.

Di samping lebih efisien dari segi waktu dan tenaga, serta produktivitas lebih tinggi, masa pandemi juga memberikan peluang kepada masyarakat untuk hidup sehat.

“Karena harus mengikuti sejumlah protokol kesehatan, ya saya jadi lebih bersih. Karena tidak banyak keluar rumah, jadi jarang masuk angin,” jelasnya.

Di sisi lain, Bobby jadi lebih fokus dan memaknai setiap kegiatan yang dilakukan. Dia kini memiliki waktu lebih untuk menyusun agenda, sehingga kegiatannya dari hari ke hari lebih terjadwal.

Baca juga: Makna Lebaran dan Hari Lahir Pancasila Menurut Walikota Gorontalo Alumnus UGM