New Normal Bisa Jadi Kesempatan Memperbaiki Pola Hidup

597
Ketua Prodi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UGM, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D menilai, ada sesuatu yang salah yang kita lakukan dan hadapi sebelum pandemi. Foto: Ist
Ketua Prodi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UGM, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D menilai, ada sesuatu yang salah yang kita lakukan dan hadapi sebelum pandemi. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMURNew normal selama ini dianggap sebagai tatanan baru yang memaksa semua orang menjauhi kehidupan normal.

Sebagian orang pun merasa tak siap dengan new normal. Masyarakat menganggap masa normal lebih banyak memberikan harapan-harapan positif bagi kehidupan.

Namun, menurut Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D, new normal bisa dilihat dengan terminologi lain.

Tidak menutup kemungkinan, masa normal kemarin adalah masa yang tak baik dan harus diperbaiki.

Sementara new normal yang sekarang coba diterapkan, berusaha menjawab berbagai persoalan yang terjadi di masa normal.

Baca juga: KAGAMA DKI Berbagi Cerita tentang Suka Duka Penanganan Pasien Covid-19

“Ada sesuatu yang salah yang kita lakukan dan hadapi sebelum pandemi. Pandemi Covid-19 dan new normal bisa jadi momen untuk mengoreksi perilaku kita di masa normal,” ujarnya.

Hal ini dia sampaikan dalam diskusi Welcoming The New Normal: Transformation of Urban Life, yang digelar oleh Keluarga Alumni Perencanaan Wilayah dan Kota UGM (Kencanawitagama), pada Sabtu (06/6/2020), secara daring.

Dalam diskusi tersebut, pria yang akrab disapa Bobby ini menyampaikan pengalaman pribadinya sebagai akademisi selama pandemi.

Barangkali, kata Bobby, ini bisa menjadi general lessons bagi orang yang mendapat pengalaman yang sama seperti dirinya.

Dikatakan oleh Bobby, dirinya justru mensyukuri berbagai pengalamannya selama pandemi.

Baca juga: KAGAMA Menulis V Jadi Ajang Peluncuran Buku The Story of Gondes Karya Nursodik Gunarjo