Covid-19 Masih Beredar, Transtoto Kembali Mencium Bau Khas Covid-19

416
Dr. Transtoto Handadhari menyampaikan bahwa secara umum hutan atau bersama rangkaiannya dengan segala fungsinya yang digambarkan sebagai sumber daya hayati (SDH) adalah ekosistem, yang tidak salah apabila disebut sebagai inti lingkungan hidup Foto: Dok. Pribadi
Dr. Transtoto Handadhari menyampaikan bahwa secara umum hutan atau bersama rangkaiannya dengan segala fungsinya yang digambarkan sebagai sumber daya hayati (SDH) adalah ekosistem, yang tidak salah apabila disebut sebagai inti lingkungan hidup Foto: Dok. Pribadi

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Setelah sempat terpapar virus corona atau Covid-19 pada tanggal 5 Januari 2021, tiba-tiba Dr. Transtoto Handadhari, Rimbawan Senior KAGAMA yang sedang sibuk menangani masalah KHDPK (Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus) pada tanggal 28 September 2022 kembali terpapar Covid-19.

“Saya yang sudah melengkapi dengan seluruh prosedur pengamanan diri lengkap ternyata kembali terpapar dan wajib isolasi mandiri,” ujarnya sambil menyampaikan bahwa dirinya kembali mampu mencium bau Covid-19 yang aromanya langu sebagaimana yang dikenalinya awal tahun lalu.

Rimbawan pemikir tersebut malah menyampaikan ide untuk dapat mendeskripsikan bau Covid yang khas tersebut dalam bahasa dan kode.

“Sehingga masyarakat dapat mudah mendeteksi adanya Covid-19 yang segera bisa dihindari,” harapannya.

Baca juga: KAGAMA Lari Untuk Berbagi Gelar UGM International Trail Run 2022

“Demikian pula dapat ditangkap bentuk dan warnanya melalui alat khusus sehingga dapat cepat mengamankan masyarakat menghindari maupun membasminya,” kata Ketua Umum Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) itu.

Ide Transtoto tersebut kiranya bisa menjadi PR cendekiawan dan bermanfaat luas. (*)