Hubungan Indonesia dan Rusia Terjalin Baik Berkat Islam

1062

Baca juga: Lewat Gerakan #GiziUntukMedis, KAGAMA Muda Sediakan Bantuan Makanan Bagi Tenaga Medis di Tabanan

Bung Karno ditemani oleh putrinya, Megawati Soekarnoputri datang ke Petersburg pada 1960.

Ketika bertemu dengan penduduk di sana, dia berjanji menyumbang kaligrafi yang terbuat dari kayu khusus yang tidak ada di tempat lain.

Kaligrafi tersebut dipasang di Masjid Petersburg. Wahid saat berkunjung ke sana, menduga kaligrafi ini terbuat dari kayu jati.

Saat itu, bersama Dewan Mufti, Wahid berencana membuat plakat yang menjadi bukti jasa Soekarno terhadap Masjid Petersburg.

Selain itu, Wahid mengungkapkan, saat ini ada ratusan warga Rusia yang belajar di IAIN Jogja dan Jakarta.

Pria kelahiran 1959 ini juga menyaksikan langsung negara-negara bagian Uni Soviet begitu terkesan dengan Indonesia.

Sekitar 2 tahun lalu, Wahid berkunjung ke Dagestan. Dia bertemu dua orang anak berusia 10 dan 12 tahun, uniknya dua anak ini menggunakan nama Soekarno sebagai nama depannya.

Baca juga: Lulusan Hukum UGM Asal Kulon Progo Bakal Diangkat Jadi Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan

“Rupanya buyut anak ini, yang bernama Musa merupakan pengagum Bung Karno,” ungkap Wahid.

Diceritakan olehnya, Bung Karno berkunjung lagi ke Rusia pada 1961 untuk menghadiri konferensi.

Ketika itu Bung Karno meminta izin kepada Presiden Khroshchev untuk menjalankan ibadah salat Zuhur.

Musa sangat terkagum melihat keberanian Bung Karno yang meminta izin beribadah di negara komunis. Terlebih lagi dia izin di tengah pertemuan yang penting saat itu.

“Dari sini, kita tahu hubungan Indonesia dengan Rusia sudah terjalin cukup lama dan dekat dengan Islam,” ujarnya. (Kn/-Th)

Baca juga: KBRI Beijing Perkuat Pengetahuan Tenaga Medis Covid-19 Indonesia via Seminar bersama Pakar Tiongkok