Kenangan Haru Ketua KAGAMA Lampung Saat Berebut Bangku di Kampus Ngasem

952

Baca juga: Bantuan APD dari KAGAMA Jadi Spirit bagi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Muna

“Pulang dari praktikum sudah Maghrib dan baru sempat makan lagi. Semasa mahasiswa, makan saya kurang dan nggak teratur, ditambah kegiatan kuliah yang melelahkan,” tutur Ketua KAGAMA Lampung itu.

Berhubung kampung halamannya tidak jauh, Soeradi pulang ke rumah setiap akhir pekan. Tentu tak sekadar mengobati rindu, saat itu dia juga meminta tambahan uang saku kepada orang tuanya.

Itulah sebabnya, di hari Senin kantongnya lumayan gemuk dan tak tanggung-tanggung membeli seporsi makan dengan lauk daging. Hari berikutnya dia makan dengan telur.

Di hari Rabu dia mulai berhemat, sehingga hanya makan nasi dengan telur separuh. Kamis hanya makan dengan tahu.

Bertahan lagi dengan uang saku yang mulai menipis, Soeradi hanya makan dengan separuh tahu di hari Jum’at.

Lalu hari Sabtu hanya makan dengan sayur dan kantongnya kembali gemuk di awal pekan. Begitulah siklus makannya semasa mahasiswa.

“Makanya tubuh saya ramping saat mahasiswa. Tetapi untungnya saya tetap sehat, karena setiap hari saya mengayuh sepeda sekalian olahraga,” kenang dokter spesialis di bidang neurologi itu.

Baca juga: Optimisme Kebangkitan Ekonomi di Indonesia Pasca Covid-19

Masa kuliahnya bisa dibilang pahit waktu itu. Tetapi, jika diingat lagi kenangan ini terasa mengharukan bagi Soeradi.

Dengan segala pahit manis yang dia rasakan, UGM menjadi bagian hidup yang berjasa untuk dirinya. Kampus Perjuangan itu membuat Soeradi justru semakin bangga.

“Sejak dulu UGM selalu jadi kampus yang dekat dengan rakyat. Menjadi leader dari kegiatan pengabdian masyarakat di Indonesia. Universitas ndeso tetapi nggak ndesani (sederhana tetapi tidak kampungan). Semoga ciri khas ini tidak luntur.”

“Semua alumnus cocok ditempatkan di mana saja, baik di desa maupun di kota. Saya dapatkan ilmu bagaimana mendekatkan diri ke masyarakat. Saya terbantu sebagai dokter,” tuturnya.

Pria kelahiran 65 tahun lalu itu mengawali kariernya sebagai dokter di RSU Ahmad Yani, Lampung sampai purna tugas.

Selain aktif berkegiatan di KAGAMA Lampung, Soeradi di masa pensiunnya masih bekerja dengan batasan sebagai dokter praktik di rumah, di RS Islam Metro, dan di RSU Muhammadiyah Metro di Lampung. (Kn/-Th)

Baca juga: Ganjar Harap KAGAMA Berikan Rekomendasi Penyelamatan Ekonomi Rakyat