Menhub Budi Karya Teteskan Air Mata karena Doa dari Tiga Teman Sejati Bantu Dirinya Sembuh

962

Baca juga: In Memoriam Didi Kempot, Juga Semua yang Telah Mendahului Kita

“Katanya setelah dua hari, saya dibawa ke RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto). Saya tidak sadar selama 14 hari,” jelasnya.

Napas pria kelahiran 1956 itu terus dipacu dengan ventilator selama tidak sadarkan diri.

Hari demi hari terlewati sampai akhirnya dia memperoleh kesadaran. Hanya, Menhub Budi Karya tidak ingat kapan dia mulai bisa merespons keadaan sekitar.

Beberapa hari setelah kondisinya makin membaik, Wakil Ketua I PP KAGAMA itu memohon izin kepada dokter RSPAD untuk melakukan pemulihan secara mandiri.

“Tanggal 30 (Maret) saya minta kepada Wakil Kepala RSPAD, ‘Pak Dokter, saya ini kan sudah sadar. ‘Di sini banyak orang yang membutuhkan (Anda),” kata Menhub Budi Karya.

Baca juga: KAGAMA DIY Salurkan Bantuan APD ke Pemkot Yogyakarta

“’Sementara di sana (rumah) saya tidak bisa bertemu anak dan istri. Tapi saya punya rumah dinas, kan bisa,’” jelasnya.

Sang dokter pun berbaik hati kepada Menhub dan mengizinkannya meninggalkan rumah sakit.

Kepada tim dokter RSPAD, Menhub mengucapkan terima kasih atas bantuan yang luar biasa.

Lebih lanjut, Rosiana tahu bahwa sang menteri memiliki penyakit asma. Rosiana kemudian bertanya kepada Menhub apakah asma membuat serangan Covid-19 menjadi begitu serius.

Pasalnya, jika melihat kasus di seluruh dunia, mayoritas yang meninggal dunia memiliki riwayat penyakit penyerta. Hanya, Menhub Budi Karya punya pendapat lain soal asma yang dia derita.

Baca juga: Dubes Kenssy Sebut Pelajaran yang Bisa Diambil Indonesia atas Penanganan Wabah di Ceko