Pengalaman Berwarna 18 Tahun yang Ditinggal Pergi Susi Ivvaty

1716

Baca juga: KAGAMA Bontang Salurkan Bantuan APD untuk Bantu Tenaga Medis Perangi Corona

Waktu itu, Munjid juga masih berstatus sebagai mahasiswa S1 Sastra Inggris UGM.

Lebih lanjut, Susi merasa bahwa pikirannya menjadi sangat luas sejak pekerjaan wartawan mempertemukannya dengan pengalaman penuh warna.

“Saya bisa saja pada pagi hari ngobrol dengan sosialita di ruangan sejuk dan mengkudap makanan mahal. Lalu sore hari berbincang dengan pemulung plastik di kolong jembatan,” kata Susi.

“Saya bisa saja memandang wajah ganteng aktor Oka Antara dan seusai itu menyaksikan wajah memelas pencuri rambutan yang ditendang polisi.”

“Pengalaman batin seperti itu yang membuat saya menghayati pekerjaan dan berterima kasih telah ditempatkan di berbagai desk,” terangnya.

Baca juga: Sosiolog UGM Sebut Covid-19 sebagai Penanda Kebangkitan Solidaritas Sosial

Mulai 2017, lembaran anyar dibuka Susi dengan meninggalkan Kompas.

Maka dari itu, tuntas sudah 18 tahun Susi menjadi wartawan.

Dia mengaku memutuskan keluar untuk mencari tantangan baru.

Sejak tahun itu juga, Susi bersama rekannya, Hamzah Sahal, membangun web-blog keislaman dan kebudayaan, alif.id.

Selain itu, Susi membangun usaha penjualan kopi dengan nama Aloya Coffee yang ada di Jalan Sei Asahan Nomor 14, Medan. (Ts/-Th)

Baca juga: Alumnus UGM Jelaskan Hal yang Bisa Dilakukan UMKM Solo Raya agar Bisa Bertahan di Tengah Wabah Corona