Fakultas Farmasi UGM Produksi Alat Bantu Deteksi Covid-19

694
Viral Transport Medium (VTM) merupakan media yang digunakan untuk membawa spesimen lendir hidung dan tenggorokan pasien untuk uji swab di laboratorium. Foto: Farmasi UGM
Viral Transport Medium (VTM) merupakan media yang digunakan untuk membawa spesimen lendir hidung dan tenggorokan pasien untuk uji swab di laboratorium. Foto: Farmasi UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada membuat Viral Transport Medium (VTM) guna mendukung pengujian terhadap virus corona.

VTM merupakan media yang digunakan untuk membawa spesimen lendir hidung dan tenggorokan pasien untuk uji swab di laboratorium.

Pasien yang disinyalir terjangkit SARS COV2, virus penyebab Covid-19 dilakukan pengambilan spesimen tersebut untuk kemudian diuji PCR (polymerase chain reaction).

Hasil positif melalui versi uji cepat atau rapid test perlu dikonfirmasi lebih lanjut dengan pengujian swab PCR ini.

“Uji swab PCR tersebut merupakan pengujian dengan hasil yang relatif paling valid untuk mendiagnosa infeksi SARS-COV2, virus penyebab Covid-19.”

Baca juga: Aksi Nyata KAGAMA Bontang dalam Menekan Penyebaran Wabah Virus Corona

“Sejauh ini, dua laboratorium di UGM sudah bisa digunakan untuk deteksi Covid-19,” tutur Ketua Prodi Profesi Apoteker, Ika Puspitasari, Ph. D.

Dilansir dari laman resmi UGM, pengadaan VTM ini merupakan inisiatif dari peneliti, laboran, dan staf fakultas farmasi UGM guna mendukung pengujian swab PCR terhadap Covid-19.

Pembuatan VTM sendiri dilaksanakan di Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS) Fakultas Farmasi UGM.

Pasalnya, menyusul merebaknya Covid-19, terjadi kekurangan VTM di lapangan, sementara pesanan yang dilakukan oleh beberapa pihak yang kompeten tak kunjung datang.

“VTM ini dibuat di Fakultas Farmasi UGM guna memenuhi kebutuhan di beberapa laboratorium pengujian swab PCR (polymerase chain reaction) yang selama ini membeli VTM siap pakai, namun akhir-akhir ini pemesanan tak kunjung datang dan harganya mahal,” tutur Ika.

Baca juga: Prof. Kapti Rahayu Meninggal Dunia, UGM Kehilangan Sosok Disiplin yang Keibuan