Ketua KAGAMA Pemalang Ajak Alumni UGM Tetap Merakyat

369

Baca juga: Lurah Alumnus UGM Bikin Terobosan Pusat Data Tanggap Corona di Panggungharjo Bantul

Wawan sempat iseng bertanya tentang alasan masyarakat yang mau bertanya dan meminta bantuan KAGAMA Pemalang.

“Terkait solusi permasalahan di masyarakat, mereka lebih memilih bertanya kepada kami daripada ke lembaga sosial.”

“Mereka menganggap KAGAMA masih netral, masih objektif. Katanya KAGAMA adalah intelektual yang masih tersisa,” ujarnya.

Wawan membawa misi untuk melakukan banyak kegiatan yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di Pemalang.

“Program-program pengabdian KAGAMA akan kita kerjasamakan dengan komunitas atau kelompok masyarakat di kabupaten,” ujarnya.

Dalam menjalankan visinya, Wawan akan menggandeng perkumpulan mahasiswa UGM asal Pemalang untuk berbagai kegiatan tersebut.

Misalnya pengenalan kampus UGM, termasuk berbagai prodi dan program-program kemahasiswaaan lain kepada anak-anak sekolah di Pemalang.

Baca juga: Melihat Aksi KAGAMA Balikpapan Bantu Redakan Wabah Corona

Semangat rukun, guyub, dan migunani, kata Wawan, tak pernah padam dan selalu dijunjung tinggi oleh semua KAGAMA.

“Kita sharing persoalan di grup begitu, tanggapannya luar biasa. Saling support, serta tidak ada sekat antar angkatan dan daerah.”

“Kita menjaga persatuan dan berusaha jaga citra UGM jangan sampai jatuh. Kemudian berusaha bagaimana kita bermanfaat bagi lingkungan,” tuturnya.

Sementara dalam menghadapi pandemi Covid-19, KAGAMA Pemalang sedang membuka donasi.

Dana yang terkumpul nanti akan digunakan untuk pengadaan disinfektan, hand sanitizer dan pembuatan tempat cuci tangan.

“Kita akan adakan kegiatan penyemprotan disinfektan, pembagian hand sanitazer, dan pembuatan tempat cuci tangan yang ditempatkan di Alun-alun Kabupaten Pemalang dan taman kota di Pemalang,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Aksi KAGAMA Pemalang untuk Cegah Penularan Covid-19