Ketua KAGAMA Pemalang Ajak Alumni UGM Tetap Merakyat

369

Baca juga: Kisah Alumnus Antropologi UGM tentang Cleaning Service yang Bekerja di Tengah Corona

“Padahal Ayah Saya dan kawan-kawannya aktif sekali dulu di KAGAMA Pemalang. Saat itu tidak pernah ada kegiatan, bahkan alumnus UGM jarang dikenal,” ujar alumnus Fakultas Hukum UGM angkatan 1989 ini.

Sejak saat itu, Wawan mengumpulkan teman-temannya alumni UGM yang tinggal di Pemalang.

Dari yang muda hingga senior, dia akui upaya ini tidak mudah dilakukan.

Tepat pada akhir 2018, belum banyak yang terkumpul, tetapi Wawan dan alumni lain bersama-sama meniatkan diri membentuk pengurus KAGAMA Pemalang.

“Awal 2019, sudah lumayan banyak. Ada sekitar 100 orang yang terkumpul. Langsung kita hidupkan lagi KAGAMA Pemalang dan tancap gas melakukan berbagai kegiatan,” tuturnya.

Baca juga: Pengalaman Lucu Mahasiswi UGM Saat Ujian Pendadaran secara Daring di Tengah Wabah Corona

Ada pun beberapa kegiatan yang pernah dilakukan, di antaranya pemberian bantuan air bersih ke beberapa daerah yang mengalami kekeringan, donor darah dan sebagainya.

Begitu KAGAMA Pemalang terbentuk pada 2019, para alumnus sepakat memberi kepercayaan kepada Wawan untuk memimpin organisasi ini, masa bakti 2019-2023.

Dalam mengemban amanah, Wawan memiliki visi yang cukup sederhana.

Karena belum lama terbentuk, dia ingin lebih dulu mengenalkan KAGAMA Pemalang ke masyarakat.

“Alhamdulillah proses pengenalan itu direspon baik oleh masyarakat. Kalau terjadi persoalan di masyarakat, kita sering ditelepon dan kirimi email dari mereka,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Mistis Sebuah Gundukan Tanah di Kompleks Fakultas Kedokteran Gigi UGM