Baca juga: Musyawarah Inklusif Dibutuhkan Demi Penggunaan Dana Desa yang Lebih Optimal
Sebagai seorang akademisi, dia tak langsung percaya dengan kisah mistis tersebut.
Namun, sebagai pimpinan fakultas, Pak Sigit mesti menyelami perasaan hati seluruh staf FKG.
Langkah bijak yang diambil oleh Pak Sigit adalah menyelenggarakan ruwatan dengan menggelar pementasan wayang kulit semalam suntuk.
Entah kebetulan atau tidak, menurut beberapa sesepuh usai ruwatan tersebut warga FKG merasa tenteram.
Kejadian tentang staf yang mendadak sakit lalu meninggal berangsur berkurang. (Ez/-Th)
Baca juga: Kegiatan Ini Sebabkan Malaria Sulit Dieliminasi di Bukit Menoreh
