Presiden Jokowi Hadiri Maritime Award 2022-2023 ISPEC

340
Para penerima penghargaan Ir. H. Djuanda Kartawidjaja Award Kategori Perintis dan Praktisi Bidang Maritim adalah Dr. Lie Agustinus Dharmawan, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi S.H., Ketua Steering Committee Wahyono Bimarso, Capt. Etin Kartini, dan Capt. Mek Slamet Wibowo (dari kiri ke kanan). Foto: Tangkapan Layar YouTube
Para penerima penghargaan Ir. H. Djuanda Kartawidjaja Award Kategori Perintis dan Praktisi Bidang Maritim adalah Dr. Lie Agustinus Dharmawan, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi S.H., Ketua Steering Committee Wahyono Bimarso, Capt. Etin Kartini, dan Capt. Mek Slamet Wibowo (dari kiri ke kanan). Foto: Tangkapan Layar YouTube

KAGAMA.CO, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam perhelatan Maritime Award 2022-2023 International Sea Port Exhibition and Conference (ISPEC) yang digelar di Batavia Marina, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Presiden Jokowi memang tidak hadir secara fisik dalam acara tersebut tapi dia menunjuk Menteri Koordiantor Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk datang mewakilinya.

“Saya mendapat pelimpahan tugas dari Presiden melalui Surat Nomor B129/N/D2 SR00 2023 untuk mewakili Beliau untuk hadir memberikan sambutan dalam acara ini,” tutur Menko Mahfud.

Lebih jauh Menko Mahfud menyatakan, menurut para penutur sejarah, bangsa kita merupakan bangsa bahari. Nenek moyang kita orang pelaut.

Baca juga: Sejumlah Menteri dan Pejabat Negara Siap Hadiri Maritime Award di Pelabuhan Sunda Kelapa

“Apa makna bahari? Dalam sebuah buku yang ditulis Radhar Panca Dahana berjudul Kritik Terhadap Demokrasi, dia membandingkan bahwa dulu budaya kita itu adalah budaya bahari. Kita tidak melihat laut hanya sebagai maritim, tapi laut itu sebagai budaya.”

“Menurut pemahaman dari buku ini, setelah ditinjau dari aspek sejarah, budaya kita merupakan budaya bahari artinya budaya kerukunan, kebersatuan, budaya gotong royong, dan budaya kesejukan,” ujarnya.

Dia bilang, bayangkan laut, di laut itu ada ombak besarnya, kadangkala gelombangnya begitu dahsyat, tapi dalam kebanyakan waktu dan pandangan sehari-hari laut itu adalah tempat yang rata dan lembut.

“Itulah budaya bangsa Indonesia. Budaya rukun, gotong-royong, saling menolong, saling mengerti, dan toleransi.”

Baca juga: Maritime Award Wadah Pembelajaran Generasi Muda untuk Optimalisasi Sumber Daya dan Ruang Laut

“Inilah yang harus kita ingat kembali. Bapak Presiden bilang jangan membelakangi laut, mari menghadap laut. Budaya bahari merupakan budaya yang sangat indah,” kata Menko Mahfud.