Sejumlah Menteri dan Pejabat Negara Siap Hadiri Maritime Award di Pelabuhan Sunda Kelapa

303

Menumbuhkan Semangat dan Kebanggaan

Menurutnya, Maritime Award tak semata-mata memberikan penghargaan kepada seseorang tapi juga harus mampu menumbuhkan kembali semangat dan kebanggaan di kalangan generasi muda saat ini bahwa Indonesia merupakan negara maritim yang besar yang telah dibuktikan serta diwariskan oleh nenek moyang Bangsa Indonesia.

“Harapan saya Maritime Award ini terus dibesarkan, tidak hanya bicara nasional, tapi juga mendunia.”

“Artinya, penghargaan Maritime Award ini tak hanya diberikan kepada tokoh-tokoh nasional, tokoh-tokoh dari negara lain juga bisa menerima penghargaan ini.”

Baca juga: Sri Sultan HB X: Untuk Wujudkan Poros Maritim Dunia, Indonesia Perlu Empat Kekuatan Ini

“Hal ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara maritim yang besar. Ini bisa jadi tantangan ke depan.”

“Harapan saya lainnya, Maritime Award dapat memberikan dampak nyata dan bukan acara seremonial atau publikasi semata.”

“Jadikan hal ini semacam pertemuan sekaligus memberikan masukan pada pemerintah. Harus ada tulisan idealisme yang tidak dikerjakan oleh kita selama ini.”

“Beyond maritime harus menjadi karya orang-orang yang punya dedikasi panjang, kontribusi pemikiran, maupun hasil yang nyata,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Baca juga: Maritime Award Wadah Pembelajaran Generasi Muda untuk Optimalisasi Sumber Daya dan Ruang Laut

Sementara Duta Besar Indonesia untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja menyebutkan bahwa acara Maritime Award ini mengingatkan kembali pada kejayaan maritim Indonesia di masa lalu sekaligus menegaskan bahwa ke depannya kita terus ingin berkomitmen untuk menjaga kejayaan masa lalu kita di laut.

Namun, ia menilai, kejayaan tersebut bukan semata dicapai dengan kebanggaan masa lalu saja, tapi juga harus dengan berbagai upaya peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang produktif dan berdaya saing di bidang maritim.

Kedua, dengan meningkatkan teknologi baik sarana transportasi maupun pertahanan laut yang semakin baik guna menghadapi berbagai berbagai aliansi maupun ancaman-ancaman yang akan muncul dari berbagai belahan dunia.

“Ketiga, lewat Maritime Award kita dapat menyatukan dan memperkokoh persatuan Bangsa Indonesia untuk melihat ke depan dan menjadikan laut sebagai Poros Maritim Indonesia yang akan kuat selamanya,” tutur Puja.

Baca juga: Peran Kerajaan Nusantara dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Senada dengan Puja, Duta Besar Indonesia untuk Rusia periode 2016 hingga 2020 Mohamad Wahid Supriyadi menyebut bahwa Maritime Award sangat berarti untuk memupuk kecintaan kita terhadap tanah air, khususnya di bidang maritim.

“Jangan lupa bahwa nenek moyang kita adalah bangsa maritim. Di zaman Kerajaan Sriwijaya abad VIII, kita sudah mengarungi samudera sampai Madagaskar.”

“Ultimo sejarah dan DNA menunjukkan bahwa penduduk Madagaskar sebagian berasal dari Kepulauan Nusantara.”

“Demikian juga dengan Majapahit yang di abad XIV telah memiliki wilayah sampai sebagian Asia Tenggara.”

Baca juga: Maritime Award di Mata Keluarga Almarhum Ir. H. Djuanda Kartawidjaja

“Tokoh-tokoh yang menerima Maritime Award kali ini dikenal sebagai individu yang secara gigih memperjuangkan Indonesia sebagai negara maritim yang dipelopori oleh Ir. Djuanda,” tutur Wahid.

Selain memberikan anugerah Maritime Award kepada sejumlah tokoh nasional, dalam acara yang sama, Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya akan menyampaikan orasi kebangsaan terkait kedaulatan maritim Indonesia.

Sri Sultan HB X akan membawakan orasi bertema “Indonesia Ocean Policy and Maritime Soeverignity.”

“Lantas Habib Luthfi, sebagai representasi Nahdlatul Ulama (NU), akan membuka rangkaian acara Penganugerahan Maritim Award dan memberikan orasi tentang Peradaban dan Kejayaan Maritim Nusantara Semasa Sultan Agung, Penguasa Kerajaan Mataram Islam,” pungkas Fajar Bagoes Poetranto, Ketua Pelaksana Maritime Award sekaligus Ketua Yayasan Biijana Paksi Sitengsu. (jos)