Lengang Gedung Pusat UGM dan Sapaan Seram Pria Belanda

2012

Baca juga: Agar Tidak Kalap Hadapi Diskon Akhir Tahun

Jika pada 70-an dia menghilang atau pergi saat didekati orang, dekade 90-an sikapnya berubah total!

Dalam sebuah blog pribadi, dua mahasiswa Geofisika menceritakan kisah seram mengenai Menir Josep.

Suatu malam, dua mahasiswa itu harus menunda pulang karena mengerjakan tugas.

Mereka pun memanfaatkan fasilitas di rektorat yang menyediakan komputer lengkap dengan internet.

Maklum, kala itu masih jarang mahasiswa yang memiliki komputer pribadi.

Demikian halnya dengan jaringan internet yang cuma bisa diakses di warnet berbayar.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam saat mereka masih asyik mengerjakan tugas.

Baca juga: Motif di Balik Kata ‘Bajingan’ yang Terlontar dari Mahasiswa S1

Tiba-tiba saja datang seorang pria dan duduk menemani mereka berdua.

Awalnya, tidak ada percakapan di antara dua mahasiswa itu dengan sang pria.

Hingga akhirnya salah seorang mahasiswa tak sengaja menjatuhkan pulpennya.

Dia lantas mengambil pulpen dari bawah meja.

Betapa terperanjatnya si mahasiswa setelah melihat ke arah bawah.

Sebab, dia hanya menemukan dua pasang kaki, satu miliknya, dan satu lagi punya sang teman sekelas.

Padahal ada tiga orang yang duduk berdekatan.

Baca juga: Inilah Perkumpulan Ngelih Siji Ngelih Kabeh yang Semarakkan Nitilaku UGM 2019

Dia yang kaget lantas buru-buru pulang dan meninggalkan temannya.

Sang teman yang masih asyik berinternet ria berpikir bahwa dia pulang karena sudah di-SMS keluarga.

Namun, alasan sebenarnya mahasiswa pertama pulang diungkap saat dia mengirim SMS temannya sesampainya di rumah.

Alhasil mahasiswa kedua yang masih berada di Balairung mengikuti instruksi temannya untuk menjatuhkan pulpen juga.

Dia pun segera berkemas setelah tahu bahwa kaki pria yang diduga Menir Josep itu mengambang.

Di sinilah tercipta sebuah percakapan, yakni ketika si mahasiswa berpamitan kepada Menir Josep.

“Sudah malam, Pak, Saya permisi dulu,” kata si mahasiswa.

Tak dinyana, Menir Josep memberikan jawaban yang membikin keringat dingin si mahasiswa makin deras bercucuran.

“Sudah malam atau sudah tahu, Mas?” ujar si Menir, dengan menyeringai. (Tsalias)

Baca juga: Inilah Perkumpulan Ngelih Siji Ngelih Kabeh yang Semarakkan Nitilaku UGM 2019