Hendra Amijaya, Jadi Pelatih Silat di Luar Kesibukan Akademik

2081

Baca juga: Ada Kendaraan Patih Gadjah Mada di Nitilaku UGM 2019

Ada banyak ide dan pemikiran di benak Hendra.

Namun, belum semuanya bisa terealisasi.

Terbesit impian Hendra agar level penelitian kampus bisa menyamai level-level penelitian universitas di luar negeri.

“Impian untuk mengembangkan ide memang ada. Namun, Saya nggak punya target yang kaku, fleksibel saja. Ya kita lebih realistis terhadap kondisi kita,” terangnya.

Dijelaskan Hendra, SDM yang ada memang bagus untuk bersama-sama mengembangkan penelitian.

Tetapi, dalam usahanya masih terkendala pendanaan dan bahan baku.

Menurut Hendra, itulah yang membuat pengembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dilakukan dengan cepat.

Baca juga: Abang-None dan Ondel-Ondel Kagama DKI Semarakkan Nitilaku UGM 2019

Guru Besar Bukan Sekadar Titel

Pencapaian ke tingkat yang lebih tinggi untuk menjadi guru besar, kini masih diupayakan Hendra.

Baginya itu tidak mudah dan butuh persiapan yang benar-benar baik.

“Guru besar itu tidak hanya sekadar titel. Kalau dalam bahasa Jawa, kita harus sembada dan mumpuni, baik dalam bidang yang ditekuni maupun hal-hal non teknis. Misalnya, masalah kedewasaan dan kemampuan untuk mengayomi semua orang. Untuk menjadi guru besar, masalah non teknis seperti itu sebenarnya juga menentukan,” ujarnya.

Hendra melihat dari sisi teknis mestinya sudah tidak ada permasalahan berarti.

Tetapi, dari sisi non teknis Hendra masih butuh waktu untuk memantapkan diri.

Intinya Hendra ingin berproses dulu sampai menjadi orang yang betul-betul layak menyandang guru besar. (Kinanthi)

Baca juga: Pesan Suster Angelina Saat Nitilaku, UGM Dapat Memberi Contoh Soal Kerukunan Beragama