Baca juga: Didi Kempot Ajak Sobat Ambyar ‘Pamer Bojo Dhewe-dhewe’ di Panggung Nitilaku UGM
Salah satu penampil yang memerankan sosok ksatria sesekali menunggangi kuda yang dipikul oleh penampil lain.
Ksatria itu juga kadang-kadang menebaskan senjata yang mengeluarkan kembang api.
Lebih lanjut, Sukirno menjelaskan sosok ksatria yang menunggangi kuda itu berperan sebagai Patih Gadjah Mada.
Saat ditanya bagaimana ide menampilkan prajurit dan Patih Gadjah Mada bisa, dia mengaku bahwa komunitasnya menyesuaikan dengan tema acara dan diputuskan secara tim.
Sukirno menjelaskan, meski tergolong baru, komunitasnya termasuk rajin mengikuti pementasan.
Baca juga: Cerita Ganjar Pranowo Kenakan Kostum Arjuna pada Nitilaku UGM 2019
Tahun ini Bergada Yudha Menggala sudah berpartisipasi dalam enam ajang.
Sebelum mengikuti Nitilaku UGM 2019, mereka sudah mentas pada Lomba Bergada di Sasana Hinggil (Kraton Yogyakarta), Pengukuhan Relawan Budaya di Klaten, Carnival Art Se-Jawa-Bali di Kulonprogo, Kirab Budaya Margosari (Kulonprogo) serta undangan dari Pakualaman.
Adapun penampilan dengan teatrikal Patih Gadjah Mada menunggangi kuda diakui Sukirno baru tiga kali.
Sebelumnya, Bergada Yudha Manggala menampilkan sosok Dewi Kemiri yang menaiki naga.
Mereka juga pernah membuat pertunjukan dengan menampilkan sosok tokoh setempat, Nyi Ageng Serang, sebagai bintang utama.
Sebagai informasi, Nyi Ageng Serang adalah salah satu pahlawan nasional asal Grobogan, Sragen.
Dia dimakamkan di Kalibawang, Kulonprogo, pada 1828. (Tsalis)
Baca juga: Aksi Nyentrik Elek Yo Band Manggung di Nitilaku, Edhy Prabowo dan Teten Masduki Pakai Wig