KKN UGM Bantu Pengembangan Inovasi Produk Kopi Samosir

138

Lahan Budi Daya Kopi 

Sementara itu Alfian Julyanto Sihotang mengungkapkan saat ini ia mengelola lahan budi daya kopi seluas 20×20 meter.

Baca juga: Keterbatasan Fisik Tak Halangi Aulia untuk Kuliah di UGM

Tak hanya menanam sendiri, ia pun melakukan pembinaan pada lima petani kopi di Kecamatan Tambak, Samosir mulai dari persiapan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen, hingga roasting sejak tahun 2020 lalu.

“Yang saya kelola ada 20×20 meter tapi untuk yang binaan ada sekitar 3 hingga 4 hektare.

Pembinaan ini dilakukan secara gratis mulai dari penyiapan hingga pasca panen,” terangnya.

Ia mengungkapkan bahwa keberadaan kopi Samosir mendapatkanrespon positif dari konsumen maupun masyarakat.

Baca juga: Pakar Farmasi UGM Jelaskan Soal Paracetamol Bervirus

Bahkan ia pun sempat mendapatkan tawaran kerja sama untuk memasok biji kopi oleh salah satu perusahaan kedai kopi besar dunia.

“Ada tawaran untuk kerja sama, tapi saya belum siap karena saat ini baru bisa memproduksi kopi Samosir dalam skala kecil dimana sekali panen baru bisa menghasilkan 1,5 ton saja,” tuturnya.

Sementara itu, Mahasiswa KKN UGM Unit Pangruruan merancang sejumlah program pengabdian masyarakat dalam tema besar mengukir Samosir melalui optimalisasi potensi sumber daya desa dalam mendukung perekonomian, pendidikan, dan kesehatan .

Adapun program unggulan yang dimiliki antara lain pembuatan website desa, pelatihan pembuatan pupuk, analisis kelayakan bisnis, edukasi dan revitalisasi sekolah dasar (SD), dan mimbingan belajar bahasa Inggris.

Baca juga: Jakob Oetama Meninggalkan Warisan Penting dalam Dunia Jurnalistik

Selanjutnya mahasiswa KKN Unit Sianjur Mula-Mula mengembangkan lima program unggulan KKN.

Salah satunya pengembangan larva lalat magot sebagai pakan ternak berkualitas unggul.

Berikutnya, pembuatan mineral block sebagai suplemen pakan ruminansia, pengembangan pupuk cair organik dengan memanfaatkan ember tumpuk, pembuatan peta potensi lahan Boho, serta pengolahan limbah ban bekas. (Ika)