KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Mahasiswa dengan kekayaan intelektualnya, sangat getol mengkritisi perbuatan curang para pejabat.
Alasannya tentu tidak lain adalah soal kesejahteraan rakyat dan pelanggaran atas janji kampanye.
Namun, ada kebiasaan umum yang dilakukan mahasiswa yang tak sejalan dengan gelarnya, bahkan jauh dari apa yang baru saja mereka suarakan.
Pernahkah kita bertanya, apakah kita betul-betul “bersih” dalam berbuat dan berperilaku?
Jika kita renungkan lagi, ternyata ada berbagai perilaku mahasiswa–mungkin kamu salah satu di antaranya, yang ternyata tergolong perilaku korupsi.
Korupsi dalam hal ini dimaknai sebagai penyelewengan, maupun penyalahgunaan wewenang yang menguntungkan diri pribadi.
Baca juga: Cara Hemat Agar Cabai Tak Kena Patek di Musim Hujan
Bolos Kuliah dan Titip Presensi
Ini umum sekali terjadi, tetapi sulit dihindari dan kebanyakan dilakukan secara sadar.
Bahkan masalah titip presensi juga dilakukan dengan bersekongkol antar teman.
Seperti saling bantu mengisi presensi teman yang tidak masuk kelas.
Begitu juga sebaliknya, saling bergantian “membantu”.
Alasan apapun itu, entah karena kesetiakawanan atau balas budi, perbuatan korupsi seperti ini tentu tidak dibenarkan.
Jika dibiarkan larut dalam kebiasaan, akan berbuah perbuatan merugikan orang lain di masa depan.
Baca juga: Agar Anak Suka Membaca Sedari Kecil
