Dua Peneliti UGM Terpilih dalam Program Kepemimpinan Ilmuwan Kelas Dunia

362

Doktor dari University of Groningen

Wanita kelahiran 29 Maret 1984 silam ini berhasil meraih gelar doktor dari University of Gronigen, Belanda dengan riset tentang terapi tuberkolosis melalui inhalasi.

Baca juga: Transtoto: Pemanfaatan Hutan untuk Kesejahteraan Rakyat Tak Harus di Jawa

Dunia penelitian telah menghantarkannya mendapatkan sejumlah penghargaan.

Beberapa diantaranya Faculty for The Future Award dari Schlumberger Faoundation pada tahun 2014, Excellent Academics Awards in Publication dari UGM pada tahun 2019, dan Peneliti Muda Terbaik dari Pusat Kedokteran Tropis UGM di tahun 2020.

Berikutnya, Rising Star Award pada 7th International Workshop on Lung Health di Praha, Ceko pada tahun 2020.

Saat itu ia meneliti terkait diagnosa tuberkulosis menggunakan “hidung elektronik”.

Baca juga: Peran Media Sosial dalam Demokrasi Indonesia

Lalu, Himawan Tri Bayu Murti Petrus, S.T., M.Eng., D.Eng., adalah Kepala Departemen Teknik Kimia UGM.

Ia mendapatkan gelar doktor dari Department of Earth Resources Engineering, Kyushu University, Jepang tahun 2012.

Ia mendalami kajian riset dibidang pengelolan mineral dan konservasi energi.

Sepanjang kariernya, ia telah menerbitkan lebih dari 30 jurnal dan sembilan paten.

Baca juga: Cara Pandang Masyarakat terhadap Alam Harus Diubah

Sejumlah beasiswa bergengsi berhasil diperolehnya antara lain beasiswa penelitian JICA ke Universitas Kyushu tahun 2015, Endeavour Research Fellowship to University of New South Wales tahun 2018, dan ASEAN Science & Technology Fellowship oleh USAid tahun 2019.

Lalu pada tahun 2020, ia terpilih sebagai salah satu diplomat sains ASEAN yang bertanggung jawab dalam melakukan pengembangan ilmu pengetahuan di Asia Tenggara, terutama terkait pengelolaan tambang. (Ika)