Krisdyatmiko: Selain Masyarakat, Alumni PSdK Juga Harus Sejahtera

2254

Baca juga: Ganjar Pranowo Raih Penghargaan Usai Genjot UMKM Jateng Melalui KUR

Menginap di Rumah Dosen

Waktu untuk bersenang-senang harus Kris tunda, ketika dirinya dituntut fokus mengikuti mata kuliah Praktikum.

Mata kuliah ini, kata Kris, hanya 3 SKS tetapi bisa memakan waktu pertemuan hingga 20 kali.

Penelitian dia lakukan di Bandung, dengan mengangkat isu tentang perempuan buruh pabrik.

Pengampu mata kuliah praktikum saat itu adalah dosen seniornya, Drs. Adam Titra.

Kris sebagai anggota tim perumus yang salah satu tugasnya  membuat kuesioner, harus kerja lembur di rumah dosennya itu, bahkan sampai menginap di sana bersama kawan-kawannya.

“Mungkin sekitar tujuh kali ya, nginap di rumah beliau. Sampai tiba waktunya terjun ke lapangan pun, kita lembur lagi. Pagi sampai sore wawancara dengan responden, malamnya dilanjut  coding, kita kerjakan dari malam sampai bertemu fajar lagi,” ungkap dosen yang juga  sebagai peneliti di Institute for Research and Empowerment (IRE).

Selesai dengan praktikumnya di Bandung, petualangan Kris berlanjut lagi ketika dirinya menjadi asisten peneliti.

Baca juga: Hasto Wardoyo Persembahkan UGM Award untuk Rakyat Kulonprogo

Bersama dosen, Kris mengangkat isu kemiskinan di perkotaan di sebuah pemukiman kumuh yang lokasinya di sekitar Kali Code.

Sebelum melakukan survei, Kris mendata terlebih dahulu para informannya.

Ada salah satu informan yang membuat Kris agak bingung.

“Dia waktu menyebutkan nama, namanya itu laki-laki, sementara penampilannya perempuan. Nah, Saya bingung, kemudian Saya pastikan lagi dengan bertanya kepada dia soal namanya. Dia menjawab dengan mengeluarkan KTP. Oh, ternyata dia transgender,” ujar Kris.

Dukungan latar belakang lingkungan dan bidang keilmuan, membuat Kris semakin memahami titik persoalan yang dihadapi kaum marjinal.

Dia pun terus berupaya melakukan kajian dan pemberdayaan masyarakat, yang tentu tujuan akhirnya adalah mewujudkan kesejahteraan mereka.

Baca juga: Arti Anugerah HB IX Award 2019 yang Diterima Jusuf Kalla pada Dies Natalis ke-70 UGM