
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sejak kecil Dr. Widyanto Dwi Nugroho, S.Hut., M.Agr. (41), hidup di Gunungkidul dan sudah akrab dengan hutan.
Walaupun demikian, ia sempat mempunyai cita-cita lain.
Kala itu di tahun pertama kuliahnya, Widy merasa galau.
Ibunya kerap menasihati, jika Widy melakoni semua tugasnya dengan telaten, niscaya akan membuahkan hasil.
“Prinsipnya jalani dulu semua, baru kita bisa merasakan nyaman atau tidaknya,” ujar Widy kepada KAGAMA, belum lama ini di ruang kerjanya.

Baca juga: Cara Sederhana Agar Hasil Panen Kayu Berkualitas
Menemukan rasa nyaman menjalani kuliah di Fakultas Kehutanan butuh waktu lama bagi Widy.
Sampai akhirnya setelah satu tahun kuliah, Widy berhasil menyesuaikan diri.
“Ini semua berkat nasihat ibu Saya,” ungkapnya.
Ikut Demo Reformasi
Widy tidak hanya menyibukkan diri dengan kuliah, tetapi juga berorganisasi.
Selama kuliah, Widy tinggal di salah satu asrama atau rumah kos UGM-Tipe C yang mendapat bantuan fasilitas dari kampus.
Baca juga: Solusi Mengurangi Kerusakan Hutan di Lokasi Ibu Kota Baru