Perjalanan Mengharu Biru Widyanto Sampai Menjadi Dosen Kehutanan UGM

2650

Baca juga: Solusi Yuridis untuk Mengatasi Kebakaran Hutan

Dijelaskan Widy, ia bersama kawan-kawan asramanya cukup solid.

Dalam asrama ini juga dibentuk sebuah organisasi yang terstruktur, sehingga Widy pun terlibat sebagai pengurus.

“Ini merupakan salah satu bagian dari kehidupan mahasiswa yang mengesankan bagi Saya. Karena sampai sekarang Saya dan kawan-kawan ‘asrama GMG 485’ masih saling kontak. Silaturahminya masih terjaga,” ungkapnya.

Bersamaan dengan itu, Widy juga aktif sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Kehutanan (sekarang Dewan Perwakilan Mahasiswa) pada 1999-2000.

Saat itu, Widy sering mengikuti beberapa aksi pada awal masa reformasi.

Setelah menyelesaikan studi S3 Di Tokyo. Foto: Istimewa
Setelah menyelesaikan studi S3 Di Tokyo. Foto: Istimewa

Baca juga: Mahasiswa KKN Fakultas Kehutanan UGM Meninggal Dunia di Palangkaraya

Walaupun demikian, Widy tak mau dibilang demonstran, ia mengaku hanya ikut-ikutan saja dan memang kebetulan topik yang sedang diangkat adalah reformasi.

“Waktu itu kami pernah membuat spanduk dan merapat ke Gelanggang Mahasiswa,” ujarnya.

Ada pun kesibukan non  akademik yang diikuti, Widy juga tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Kuliah Nyambi Melukis

Di waktu luangnya, Widy terkadang menyempatkan diri untuk mendaki gunung.

Ia tidak menyebut kegiatan ini sebagai hobi atau sesuatu yang menjadi candunya, yang jelas Widy merasa senang mendaki gunung.

Baca juga: Kagama Goes to Munas Gelar Gerakan Bali Resik Sampah Plastik