Tanri Abeng: Berbenah Sambil Membangun, Membangun Sambil Berbenah

804

Soeharto sontak tersenyum dan berkata pada Tanri:

Sepintar-pintarnya kau yang sudah sukses menjadi Dirut, tidak akan bisa bekerja kalau kau tak punya kedudukan politik.

Untuk itu, Soeharto perlu menunjuk Tanri sebagai menteri, supaya ia bisa sejajar dengan 17 menteri lainnya.

Dengan begitu Tanri bisa merebut kembali ratusan BUMN yang telah diprivatisasi. Tanri tentu tak bisa menolak, jawaban siap ia sampaikan pada Soeharto.

Diberi tanggung jawab untuk mengatasi krisis ekonomi tidak mudah bagi Tanri. Ia seorang pengusaha swasta yang masih awam di ranah politik. Tanri pun masih harus belajar banyak soal BUMN.

Saat hari-hari pertama memulai kerja, Tanri juga dibingungkan dengan hal-hal sepele, tetapi lucu untuk dikenang.

“Waktu awal-awal kerja saya bingung. Kementerian baru saja dibentuk. Mau kerja gimana? Kantor nggak ada, pegawai juga nggak ada,” ungkap Tanri sambil tertawa.

Seiring berjalannya waktu, Tanri mulai memahami titik persoalan yang menyebabkan krisis dan bagaimana memberikan solusinya.

Manajemen korporasi menjadi pegangan baginya untuk memperbaiki ekonomi negara, termasuk membuat BUMN menjadi bernilai.

“Waktu itu saya mengganti salah satu pemimpin di salah satu BUMN. Kemudian saya menghadap Soeharto dengan takut.”

“Tapi ternyata, beliau tidak marah, malah saya diberi kewenangan untuk mengganti semua direksi BUMN, karena banyak mafia di sana,” ungkap Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) ini.

Belum pernah sebelumnya seorang menteri diberi kewenangan seperti demikian. Tanri tak lama berada di bawah kepemimpinan Soeharto, kurang lebih setahun kemudian Tanri bekerja di bawah presiden baru BJ Habibie.

Tugas Tanri saat itu sangat kompleks, banyak BUMN sudah bangkrut dan mendekati kebangkrutan. Namun, dengan strategi manajemen korporasinya itu, akhirnya ia bisa meningkatkan nilai BUMN.

Sebagian saham BUMN dijual, hasil penjualannya digunakan untuk membayar utang negara. Ibarat sambil menyelam minum air, Tanri menjual sebagian saham Telkom dengan rupiah, lalu rupiah kembali menguat.

“Intinya, saya menggunakan pendekatan berbenah sambil membangun dan membangun sambil berbenah,” pungkas pria yang diberi julukan Manajer 1 Miliar ini. (Kinanthi)