Berkah Rezeki dari Pasar Dadakan Masjid Kampus UGM

604

Suasana nyaman dan harga yang relatif murah membuat ‘pasar dadakan Maskam’ ini selalu dipadati orang. Bukan hanya dari golongan muslim, orang-orang non muslim pun sering berkunjung untuk membeli atau sekadar melihat-lihat.

“Para pedagang ini sudah lama berjualan di Maskam. Ini sifatnya bebas bagi siapa saja yang ingin berjualan untuk mencari rezeki. Silakan cari lokasi yang belum dipakai dan membayar uang kas operasional Masjid,” kata Karyanto kepada Kagama, Jumat (29/03/2019), selaku satpam Maskam. Perincian dana ini berupa Rp2000 untuk kas masjid, dan Rp10.000 untuk operasional masjid.

Sifat dari uang kas ini tidak diwajibkan bagi para pedagang. “Apabila ada pedagang yang sedang tidak laku, maka tidak kami tarik. Jadi ini sifatnya fleksibel,” tambahnya.

Bagi para pedagang, ini merupakan peluang yang menjanjikan. Banyak para pedagang yang sudah lama berjualan di Maskam, bahkan ada yang sejak tahun 2003.

“Alhamdulillah bisa jualan di sini. Saya dan beberapa pedagang di sini sudah lama menjadi ‘pedagang Maskam’. Meskipun tak pasti, tetapi lumayan lah pendapatannya,” ungkap salah satu pedagang celana.

Hal itu berbeda dengan Pak Nur. Ia berjualan kacamata di Maskam sebagai tambahan penghasilan, karena sudah memiliki lapak sendiri di luar.

Keberadaan para pedagang di pelataran Maskam ini memang memiliki segi positif, yakni meramaikan masjid. Akan tetapi, kebersihan dan ketertiban tetap menjadi poin utama para pedagang ketika berjualan.(Sirajuddin/Magang)