Berkah Rezeki dari Pasar Dadakan Masjid Kampus UGM

602
Para pedagang memenuhi pelataran Maskam dengan beraneka ragam jualan.(Foto: Sirajuddin)
Para pedagang memenuhi pelataran Maskam dengan beraneka ragam jualan.(Foto: Sirajuddin)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Masjid Kampus (Maskam) Universitas Gadjah Mada adalah simbol dakwah kampus yang sudah berumur puluhan tahun. Berbagai generasi telah tumbuh dan berkembang sampai sekarang.

Maskam memiliki kesan tersendiri bagi para mahasiswa UGM. Suasana yang rimbun dan sejuk menjadikan Maskam sebagai sarana menimba ilmu agama, spot janjian untuk bertemu, bahkan terkadang menjadi lokasi istirahat yang nyaman bagi sebagian orang yang sedang kelelahan.

Bentuk bangunan yang luas tanpa pintu membuat udara masuk dan keluar secara leluasa. Alhasil, angin sepoi-sepoi selalu datang bergantian di dalam Maskam.

Maskam selalu ramai oleh jamaah di sepanjang salat lima waktu. Di luar bulan Ramadan, Maskam akan sangat penuh ketika salat Jumat.

Banyak para pedagang yang sudah lama berjualan di Maskam, bahkan ada yang sejak tahun 2003.(Foto: Sirajuddin)
Banyak para pedagang yang sudah lama berjualan di Maskam, bahkan ada yang sejak tahun 2003.(Foto: Sirajuddin)

Pada saat salat Jumat, sepanjang lantai di Maskam selalu penuh dengan kaki tangan orang bersujud. Bahkan, di batas suci dan pelatarannya pun sering terpakai orang-orang ketika tidak mendapat tempat untuk melaksanakan salat.

Ada pemandangan unik di Maskam ketika menjelang dan sesudah pelaksanaan salat Jumat. Beberapa pedagang terlihat memenuhi pelataran Maskam dengan beraneka ragam jualan.

Lebih dari 10 pedagang memadati pelataran Maskam. Dari mulai jualan makanan dan minuman, sandang, peralatan rumah tangga, hingga jasa.

Pemandangan ini memang sudah menjadi hal yang biasa bagi orang-orang yang sering berkunjung ke Maskam. Bahkan sampai menjadi rutinitas orang-orang, yakni mampir makan dan minum sebelum salat Jumat dan dilanjutkan berbelanja setelahnya.