Sisi Lain Umar Kayam Menurut Istri dan Anaknya

7190

Dalam berkarya, entah menulis fiksi ataupun esai, Sita mengisahkan ayahnya adalah orang yang sangat percaya diri dengan karyanya. Konon Pak Kayam selalu menganggap apa yang ia kerjakan sebagai masterpiece. Tentu dengan nada berkelakar.

Misalnya kalau ia akan mengirim tulisannya untuk satu media massa, ia akan berceloteh “nih bung, masterpiece siap di-fax-kan”. Atau misalnya saat ia menyuruh Sita membaca karyanya, lalu menurut Sita karyanya oke punya, Pak Kayam enteng membalas “wong aku kok”.

Para Audiens Acara Talkshow Umar Kayam.(Foto: Fazrin)
Para Audiens Acara Talkshow Umar Kayam.(Foto: Fazrin)

Saat sedang menulis, Pak Kayam seperti orang yang sedang bertapa. Ia bisa berjam-jam merenung di depan mesin tiknya. “Kayam kalau bekerja itu diem, dia banyak berpikirnya. Adiknya Sita bilang dia banyak bengongnya,” tutur Yus.

Kebiasan Pak Kayam anteng berjam-jam di depan mesin tiknya juga disaksikan Sita. Kadang kebiasaan tersebut membuat heran teman-teman Sita yang mampir ke rumah. Dari teman-teannya datang sampai pulang, Pak Kayam bisa tidak berganti posisi sama sekali. Pokoknya anteng betul di depan mesin tik.