Lahir dari Keluarga Sederhana, Ratminto Tak Ada Ambisi Mengejar Karier

1048

Baca juga: Gus Baha di Syawalan UGM-Kagama: Meminta Ampunan dari Allah adalah Kebutuhan Manusia

Masa-masa kuliah di Kampus Kerakyatan merupakan bagian hidup Ratminto yang tak pernah terlupa, apalagi ia dipertemukan dengan jodohnya di jurusan yang sama.

Sesekali ia teringat, bersama kekasih sekaligus perempuan yang saat ini menjadi istrinya itu, mereka sama-sama kompak mengikuti kegiatan kemahasiswaan dan KKN.

Kebetulan keduanya mengabdi di lokasi yang sama, tetapi berbeda tahun.

Ratminto KKN lebih awal, sang istri baru KKN di tahun berikutnya.

“Program kerja masih berlanjut dan saya jadi sering nengok lokasi KKN,” kenangnya.

Soal perjalanan karier, pria kelahiran 1966 ini mengaku tak pernah ambisius terhadap apapun.

Keinginannya setelah lulus S1 sangat sederhana, ia hanya ingin segera mendapat pekerjaan.

Baca juga: Kagama Papua Barat Dukung Pembangunan Gedung Sekretariat Ikatan Keluarga Sunda, Jawa dan Madura di Kota Sorong

“Ayah saya pegawai rendahan di Djawatan Kereta Api (sekarang PT KAI), Ibu saya buka warung kecil-kecilan di rumah. Namun, beruntungnya saya bisa jadi PNS seperti harapan saya di awal kuliah,” tuturnya.

Berawal dari pekerjaannya sebagai asisten peneliti di jurusan, perjalanannya berlanjut hingga ia diamanahi oleh Rektor UGM saat itu, Prof. Praktino untuk memimpin Direktorat SDM UGM selama dua periode sejak tahun 2012.

Dengan ilmu yang diperolehnya selama ini, Ratminto berusaha memperbaiki pelayanan di Direktorat SDM.

Ia berusaha mengembangkan berbagai aplikasi untuk mempermudah pelayanan bersama Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI).

“Harapannya dosen dan tendik UGM bisa mendapatkan pelayanan yang cepat, pasti, dan ramah,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Sinergi Generasi Z-Milenial dengan G2R Tetrapreneur dapat Ciptakan Berbagai Lapangan Pekerjaan