Ini Kisah Giri Mahasiswa Disabilitas Netra yang Sukses Lulus Sarjana di UGM

1425

Kuliah di Masa Pandemi

Pandemi Covid -19 menutut perkuliahan dilakukan secara daring menjadi tantangan baru baginya.

Sebab masih ada beberapa dosen yang menggunakan platform yang kurang aksesibel bagi penyandang disabilitas.

“Saat kuliah daring cukup kesulitan karena banyak yang harus dilakukan secara mandiri tapi lagi-lagi dengan komunikasi semua bisa berjalan baik.”

“Untuk mata kuliah yang kuantitatif ada fasilitasi asisten dosen yang datang ke rumah,” sebutnya.

Menurutnya UGM merupakan kampus yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Namun ia berharap kedepan UGM bisa terus mengembangkan pendidikan dan lingkungan yang semakin inklusif bagi mahasiswa penyandang disabilitas.

Giri merupakan sosok yang penuh prestasi, berbagai prestasi tingkat daerah hingga nasional pernah diraihnya sejak bangku SD hingga SMA.

Beberapa diantaranya juara lomba dongeng tingkat DIY, OSN IPS SMP Tingkat Kota Yogyakarta, OSN Ekonomi SMA tingkat Kota Yogyakarta, dan juara nasional Duta Budaya dan Tradisi Indonesia.

Lalu masuk ke UGM pun melalui jalur prestasi yakni SNMPTN Undangan.

Menjadi penyandang disabilitas tak mematahkan semangatnya untuk tetap berprestasi.

Ia berhasil mendapatkan beasiswa pendidikan sarjana dari Tanoto Foundation.

Saat ini ia kembali bisa memeroleh beasiswa dari lembaga tersebut untuk melanjutkan pendidikan jenjang S2 di FEB UGM.

Giri telah dinyatakan diterima kuliah program Magister Sains FEB UGM.

Dinilai sebagai mahasiswa disabilitas berprestasi ia terpilih menerima penghargaan dari Presiden yang diserahkan oleh staf khusus presiden Angkie Yudistia pada Desember 2021 lalu.

Lalu hasil penelitiannya untuk tugas akhir atau skripsi berjudul “Manajemen di Era Digitalisasi” juga terpilih masul menjadi book chapter yang akan diterbitkan Departemen Manajemen FEB UGM.

Ia pun banyak diundang menjadi pembicara diberbagai kesempatan terkait menumbuhkan lingkungan inklusif bagi difabel.

“Kondisi disabilitas merupakan sebuah keistimewaan yang menjadikannya sebagai ciri khas.”

“Jadikanlah hal itu sebagai penyemangat untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin sehingga bisa menjadi juara di masyarakat,” pesannya.