Ini Kisah Giri Mahasiswa Disabilitas Netra yang Sukses Lulus Sarjana di UGM

1422

Menjadi Dosen

Usai lulus menempuh pendidikan S2, Giri berencana turut ambil bagian dalam memajukan pendidikan di tanah air dengan menjadi dosen.

Ia ingin berperan dalam mewujudkan Indonesia yang maju, terbuka, bertoleransi serta memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas melalui pendidikan sebagai pintu utamanya.

Sang ibu, Ngersi Suprihatin, mengatakan puteranya merupakan sosok yang tekun, ulet dan memiliki semangat juang yang tinggi.

Meski mengalami kehilangan pengelihatan secara tiba-tiba Giri bangkit dan berusaha untuk menggapai impiannya.

“Dengan kondisi seperti itu biasanya anak akan merasa putus asa, tetapi Alhamdulillah Giri tidak patas semangat,” ujarnya.

Melihat pencapaian yang diraih Giri saat ini Ngersi tak henti-henti bersyukur.

Ia sangat bangga pada putranya itu.

“Cukup bangga karena saya yang SD saja tidak lulus bisa memiliki anak yang lulus sarjana dengan kondisi ada keterbatasan fisik.”

“Saya berharap apa yang diinginkan Giri bisa tercapai dan suatu saat ada keajaiban untuknya bisa melihat lagi,” katanya.

Perasan yang sama turut dirasakan oleh Sutrisno.

Ia bahagia sekaligus bangga puteranya dengan segala keterbatasan bisa terus berpretasi dan meraih gelar sarjana bahkan kini melanjutkan S2.

Meski Sutrisno hanya mampu menempuh pendidikan hingga tingkat STM namun ia berharap anak-anaknya bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya.

“Wisuda Giri ini menjadi kado ulang tahun saya yang sangat membanggakan.”

“Harapannya apa yang dicita-citakan menjadi dosen bisa tercapai seizing Allah,” pungkas Sutrisno. (*)