Produk Unggulan G2R Tetrapreneur Dipamerkan, Siap Merambah Pasar Global

399

Baca juga: Kagama Singapura Berdonasi Jutaan Rupiah untuk Program Canthelan

“Utamanya masyarakat kelurahan di tengah dinamika kemajuan teknologi dan informasi,” ujarnya.

Tujuan yang ketiga, kata Rika, yakni inovasi birokrasi program pelayanan publik agar lebih komprehensif dari hulu ke hilir dalam upaya pemberdayaan ekonomi akar rumput masyarakat kelurahan.

Yang keempat, inovasi dalam upaya berkelanjutan pemberdayaan masyarakat menuju pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dengan mengusung visi dan misi kepala daerah.

“Tujuan yang kelima, penciptaan produk ikonik global dari produk-produk unggulan kelurahan melalui proses bisnis gotong royong bersama BUMDES dan pemerintah desa sebagai penguat kebijakan kewirausahaan berkelanjutan gotong royong desa,” ujar Rika.

Model G2R Tetrapreneur merupakan salah satu program unggulan Gubernur DIY yang diinisiasi melalui BAPPEDA DIY dan dikembangkan oleh Rika Fatimah, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM).

Selain itu, kata Rika, G2R Tetrapreneur merupakan gerakan gotong royong wirausaha desa berbasis 4 pilar yaitu rantai (Tetra 1), pasar (Tetra 2), kualitas (Tetra 3), dan merek wirausaha (Tetra 4) untuk mengangkat kemandirian dan kewibawaan produk desa menjadi ikon-ikon dunia.

G2R Tetrapreneur merupakan wujud inovasi sinergi gerakan gotong royong dan wirausaha desa lintas kedinasan dan komitmennya bersifat multiyear yang pada tahun 2018 mengusung 2 (dua) Desa.

Produk Unggulan Desa Pagerharjo dalam acara Ekspose Produk Unggulan Global Gotong Royong Tetrapreneur. Foto: Ist
Produk Unggulan Desa Pagerharjo dalam acara Ekspose Produk Unggulan Global Gotong Royong Tetrapreneur. Foto: Ist

Baca juga: Hal Ini Perlu Dilakukan Agar Perusahaan Tidak Tumbang di Masa Depan

Kemudian pada tahun 2019 dengan 7 (tujuh) Desa, pada tahun 2020 mengusung 16 (enam belas) Desa, dan pada tahun 2021 dengan 21 (dua puluh satu) kalurahan.

“Pada tahun 2018, G2R Tetrapreneur telah dilaksanakan di Desa Wukirsari dan Desa Girirejo sebagai pilot village G2R Tetrapreneur Pelopor bersama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY, dan telah menyelesaikan Tetra 2 dengan produk unggulan dari masing-masing desa,” ujar Rika.

Pada tahun ke-2 dan ke-3, pilot village G2R Tetrapreneur Pelopor diusung oleh Biro Bermas Setda DIY. Selanjutnya, pada tahun 2021 bertambah 4 (empat) desa dibawah naungan Biro Bermas Setda DIY.

Yaitu Desa Karangwuni dan Desa Salamrejo (Kabupaten Kulon Progo), Desa Donoharjo (Kabupaten Sleman), dan Desa Banaran (Kabupaten Gunung Kidul).

Keseluruhan desa baru tersebut telah menyelesaikan beberapa rangkaian kegiatan Tetra 2.

Yaitu pembentukan komitmen merek dan penentuan kebijakan fasilitas produk unggulan serta menggerakkan produk unggulan Unit G2R Tetrapreneur untuk merambah ke pasar nasional hingga global.

Adapun produk unggulan dari masing masing desa di bawah naungan Biro Bermas Setda DIY di antaranya Kalurahan Wukirsari dengan olahan gadung berupa ceriping dan edu-wisata; Kalurahan Girirejo dengan olahan pisang berupa ceriping pisang dan wedang uwuh.

Baca juga: Satu Hal yang Tidak Boleh Hilang dalam Kemajuan Teknologi Revolusi Industri 4.0