Mengapa Produktivitas Kelapa Sawit Indonesia Masih Kalah dengan Malaysia?

455

Baca juga: Produk Merchandise Kafegama DIY Diluncurkan, Hasil Penjualan untuk Kegiatan Sosial

“Sedangkan Malaysia, semuanya dimiliki oleh industri. Ini lebih efisien daripada yang dipunyai petani. Pengelolaan hingga efisiensinya pun jelas berbeda dengan yang dilakukan petani,” kata Teguh.

Untuk itu, Teguh menyarankan agar para petani sawit lebih diperhatikan.

Mereka, kata Teguh, memerlukan pembinaan dan pendampingan agar pengolahan sawit di kebunnya masing-masing bisa lebih produktif dan efisien.

“Solusinya, mereka perlu pembinaan, pendampingan, bibit yang unggul, pupuk, ini juga harus dipikirkan pemerintah.”

Baca juga: Rumah Dahor yang Kaya Sejarah Ini Jadi Latar Video Nitilaku KAGAMA Balikpapan

“Supaya hasil dari kebun para petani yang sebelumnya dikelola secara berbeda itu, minimal bisa mengejar produktivitas kebun-kebun yang dikelola industri.”

“Baik dari teknologinya, pemilihan bibitnya, hingga efisiensi pemupukannya,” imbuh Teguh.

Hal ini seperti yang dia lakukan. Yakni turut membina petani plasma kurang lebih 1000 hektar.

Bahkan Teguh tidak hanya melakukan pendampingan, tetapi juga menyaakan standar pemupukan dan pembibitan. (Th)

Baca juga: Alumni Psikologi UGM Angkatan ’83 Luncurkan Buku Perjalanan Hidup Satu Angkatan