Resmikan Gedung Pemerintahan dan Jembatan, Gabriel Asem: Kita Bangun Tambrauw dari Nol

501

Baca juga: Pendekatan yang Dapat Dilakukan untuk Optimalkan Berbagai Daya Tarik Wisata di Satu Kawasan

Pria berumur 57 tahun ini mengaku bahwa pengalokasian 70 persen APBD ke sektor infrastruktur mampu menghasilkan ruas jalan sekitar 700 km.

Pria yang semasa muda sempat ingin menjadi Imam (Pastur) ini juga ingat betapa sulitnya mengirim barang ke Tambrauw saat jalan belum jadi. Sekalipun bisa dikirim, harga barang tersebut menjadi jomplang.

“Dulu, kalau ada dropping buku atau obat-obatan harus pakai helikopter untuk menjangkau wilayah-wilayah yang terisolir. Puji Tuhan, kondisi Tambrauw sekarang sudah bisa terhubung,” tuturnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Ditelepon Ari Lasso Usai Bantu Jualkan Sambal Karya Warga Blora

“Bayangkan dulu di Ibu kota Fef semen satu zak harganya Rp500 ribu, sekarang sudah kami tekan hingga ke angka Rp110 ribu. Mungkin, kalau jalanan sudah mulus harganya turun lagi menjadi Rp90 atau Rp80 ribu. Itu kan luar biasa,” katanya.

Sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati, kata Gebi, Kabupaten Tambrauw saat ini sudah berbenah diri untuk mengejar ketertinggalan.

“Sehingga dapat disejajarkan dengan kabupaten lain yang sudah lebih dulu berdiri guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri dan bermartabat,” pungkasnya. (Th)

Baca juga: Sempat Tak Disetujui Orang Tua, Lulusan Ilmu Keperawatan UGM Ini Sukses Berwirausaha