Jokowi Sosok Pengingat Menurut Teman Kuliahnya

203
Ia lebih dekat dan menjangkau semua elemen masyarakat dari kalangan atas hingga akar rumput.(Foto: presidenri.go.id)
Ia lebih dekat dan menjangkau semua elemen masyarakat dari kalangan atas hingga akar rumput.(Foto: presidenri.go.id)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi ini tentu bukan nama yang asing bagi masyarakat Indonesia. Alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini sedang dalam masa pencalonan kembali sebagai Presiden Indonesia yang kini menunggu hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Banyak orang tidak menyangka, laki-laki dari kalangan masyarakat biasa bisa menduduki tampuk kepemimpinan di level negara. Latar belakang itulah yang membuatnya berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya.

Ia lebih dekat dan menjangkau semua elemen masyarakat dari kalangan atas hingga akar rumput. Hal ini tentu dapat disaksikan bersama melalui berbagai agenda ‘blusukannya’ di berbagai daerah di Indonesia.

Agenda ‘blusukan’ ini menjadi cara untuk dapat menjumpai masyarakat secara langsung. Di setiap agenda tersebut, Jokowi bisa mendengar keluh kesah masyarakat dan melihat kondisi yang terjadi sebenarnya. Hal yang sangat jarang dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya.

Kendati sosoknya terlihat cukup pendiam, namun Jokowi merupakan figur pendengar. Hal ini diungkapkan oleh Joko Santoso, teman Jokowi semasa kuliah di UGM dalam buku Kerinci 1983: Jokowi Traveling Story yang baru terbit beberapa minggu yang lalu.

Menurut Joko Santoso atau yang akrab dipanggil Joksan semasa Kuliah, Jokowi bahkan menurutnya juga sosok perekam yang baik dan memiliki kemampuan mengingat yang kuat. Kesaksiannya ini didasarkan pada pengalamannya di tahun 2018 silam.

Waktu itu, ia datang pada acara pemakaman adik ipar Jokowi yang meninggal. Saat itu Joksan berdiri di tengah pelayat pada umumnya yang berjubel. Area dimana pihak keamanan sangat menjaga ketat Presiden Jokowi saat turun dari mobil.

“Begitu Jokowi turun dari mobil, dia langsung menghampiri saya dan mengajak masuk. Para pejabat sampai pada bingung. Ini orang siapa,” kenangnya.

Sikap yang demikian juga diakui oleh teman Jokowi yang lain seperti Giri Irwanto dan Yusuf Kristanto. Puluhan tahun setelah lulus kuliah, suatu mereka bersama Jokowi dan sedang mengingat-ingat jumlah mahasiswa satu angkatan.

Semua mengatakan ada 88 orang. Sebanyak 80 laki-laki dan 8 perempuan. Namun Jokowi mengatakan ada 89. Ternyata jumlah mahasiswi ada 9 orang.

“Ternyata hanya Jokowi yang mengingat ada satu mahasiswi dari Universitas Mulawarman yang ikut beberapa mata kuliah bersama kita,” terang Kristanto.(Rosa)