Wayang Potehi, Seni dari Tiongkok yang Dipentaskan Hingga ke Pondok Pesantren

603

Baca juga: Terobosan Ketua KAGAMA Kediri tentang Permasalahan Hunian Keluarga

Sebab, dirinya harus beradu senjata dengan anggota pasukan yang dipimpin Kiang Cu Ge.

Alhasil, Dewa Lugak mendatangkan seorang dewa yang diperintahnya untuk menebar benih penyakit kepada seluruh orang di Kota Sekhi.

Keinginan Dewa Lugak terwujud, Kiang Cu Ge dan seluruh pasukannya pun jatuh sakit.

Sementara itu, penguasa gunung di Kota Sekhi, Giok Chuan San, memerintah anak buahnya, si mata tiga, untuk naik ke langit dan meminta bantuan kepada tiga kaisar langit.

Si mata tiga kemudian turun ke Kota Sekhi membawa obat penawar. Kiang Cu Ge dan pasukannya pun sembuh seketika.

Baca juga: Hal yang harus Dilakukan untuk Menghilangkan Konstruksi Gender di Tubuh TNI

Setelah sembuh, Kiang Cu Ge tidak lupa begitu saja dengan perbuatan jahat dari Dewa Lugak.

Melalui pertempuran, dia menumbangkan Dewa Lugak sekaligus mengembalikannya ke tempat pertapaan.

Setelah itu, Kiang Cu Ge menghadap kepada Raja Wenwang dan mengatakan tidak perlu takut dan khawatir jika ada wabah penyakit.

Dia berpesan untuk tetap bersemangat menegakkan kebajikan dan menumpas kelaliman. (Ts/-Th)

Baca juga: Kewirausahaan Desa Harus Mendunia Demi Gerakan Ekonomi yang Berkelanjutan