Inovasi AINO Indonesia untuk Mempertahankan Bisnis Uang Elektronik di Masa Pandemi

807

Baca juga: Pasca Lulus, Alumnus UGM Akan Menghadapi Situasi yang Menarik dan Kompleks di Masa Pandemi

Pertama, AINO melaksanakan program AINO Peduli, sebuah campaign yang dilakukan untuk berbagi kepada karyawan AINO yang dirumahkan atau yang memiliki kebutuhan darurat, seperti paket sembako, bantuan biaya anak sekolah, dan pengobatan tertentu, serta bantuan kepedulian untuk memastikan bonding karyawan tetap berjalan.

“Kami juga mengaktifkan kerja sama dengan Koperasi AINO untuk mendorong keluarga karyawan untuk terus kreatif berkarya, memiliki produk rumahan yang bisa dijual, seperti produk makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Untuk pencarian dan pemesanan menggunakan platform kami, lalu pengantarannya dilakukan oleh teman-teman koperasi,” ujarnya.

Di samping itu, juga ada internal sharing session yang hampir digelar setiap minggu, serta intensif melakukan komunikasi dua arah.

Di saat yang sama, AINO mempersiapkan masa depan baru pasca pandemi Covid-19, dengan berinovasi menyesuaikan behavior customer yang kebutuhannya sangat spesifik saat ini.

Baca juga: Prihatin Para Tetangga Terdampak Pandemi, Rimbawati UGM Ini Pasang Canthelan di Desa Singosaren, Bantul

Misalnya, customer memastikan alat pembayarannya aman dari risiko virus dan ingin mengurangi transaksi dengan alat pembayaran fisik.

Seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru, AINO belum lama ini melaunching produk online untuk tujuan touchless, cashless, dan deviceless, sehingga orang kini cukup memesan produk dengan cara scan menu, bayar dengan e-money, lalu antar produk dengan delivery atau pick up.

“Kalau sebelumnya kita fokus utama pada transportasi publik, kini kita arahkan ke UMKM dan tourism, mengingat hal ini juga menjadi fokus pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi.”

“AINO punya marketing angle baru dengan urban tourism, kita create strategy partnership dengan customer untuk bisa menerapkan solusi baru,” tegaasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Orang Indonesia Harus Berani Kuliah di Harvard