Inovasi AINO Indonesia untuk Mempertahankan Bisnis Uang Elektronik di Masa Pandemi

807

Baca juga: Ganjar Rangkul Semua Lapisan Masyarakat untuk Hadapi Pandemi Covid-19, Begini Strateginya

Dalam situasi pandemi Covid-19, AINO masuk dalam kategori bisnis yang terdampak berat. Seperti yang diketahui, AINO banyak bergerak di bidang transportasi publik, sementara pembatasan sosial saat ini sedang diberlakukan.

“Tetapi, kami harus optimis, karena 272 juta populasi ternyata yang menggunakan transaksi elektronik baru 48 persen. Menurut saya teman-teman fintech masih punya kesempatan untuk menggapai pasar,” ujar lulusan Universitas Islam Indonesia itu.

Di sisi lain, langkah pemerintah untuk mendukung ekonomi digital sejauh ini sudah dinilai baik oleh Syafri.

Pemerintah tidak hanya memperhatikan pengembangan infrastruktur pendukung jaringan internet, tetapi juga digital interest structure-nya.

“Pemerintah melalui Bank Indonesia melalui satu aturan yang sangat disruptif dengan gerbang pembayaran nasional. Ini menjadi prinsip sistem pembayaran, yang sangat diatur ketat dan diberi standard. Untuk itu, semua harus memastikan data diproses dan disimpan di dalam negeri,” jelasnya.

Baca juga: Upaya Kampus Kerakyatan Kembangkan Hasil Riset Lewat Inkubator Startup

Dalam lima bulan terakhir, AINO bertempur di dua medan pertempuran, yakni strategi mengelola krisis dan mempersiapkan masa depan pasca pandemi Covid-19.

Syafri mengungkapkan bahwa para pelaku usaha tidak boleh denial terhadap kondisi yang ada, melainkan mereka harus menerima dan bergerak ke depan.

Untuk itu, perlu ada peringatan dini terkait kondisi yang serius di bidang ekonomi, misalnya peringatan akan terjadinya resesi. Kemudian mempersiapkan strategi bertahan jangka pendek setidaknya untuk satu tahun ke depan.

Syafri mengatakan, dalam menghadapi krisis AINO berusaha mengatasinya dengan menyusun protokol kesehatan selama berproduktivitas, financial liquidities stress-test, budget realocation, organization rearrangement, terms negotiation, bussiness proceess review, dan bussiness plan review.

Syafri menjelaskan, ada sejumlah strategi di masa krisis yang dilakukan AINO untuk menjaga SDM-nya sebagai aset penting perusahaan.

Baca juga: Kata Profesor Iin Handayani, Pertanyaan ‘Mau Jadi Apa’ Sudah Tak Cocok Lagi untuk Generasi Z