Ketua KAGAMA Malang Ingin Alumni Lintas Generasi Semakin Guyub

593

Baca juga: Mahasiswa KKN Bisa Jadi Penyambung Lidah Informasi antara Pemerintah dan Masyarakat di Masa Pandemi

KAGAMA Malang mulai melakukan kegiatan mengumpulkan uang kas, supaya organisasi lebih lancar dalam menyelenggarakan kegiatan. Selain itu, agar tidak terlalu bergantung pada donatur.

Seiring dengan perkembangan teknologi, adanya WAG membuat KAGAMA Malang semakin akrab dan dekat walau berjauahan.

Namun, hal tersebut juga membuat setiap pertemuan fisik semakin berkurang nilainya.

Meskipun demikian, nilai kekeluargaan yang Yayat rasakan selama 33 tahun di KAGAMA Malang tak pernah berkurang.

“Setiap kumpul bersama, suasana Jogja semakin terasa. Meskipun kita sedang tidak di Jogja dan sebagian dari kami bukan orang Jogja. Bakmi godhok dan gudeg itu menu wajib kami saat kumpul,” tutur pria yang saat ini juga aktif di pengurus pusat Asosiasi Profesi Agroindustri Indonesia (APTA) itu.

Baca juga: Mencicipi Gudeg Tertua di Jogja, Pertahankan Resep yang Sama Hampir Seabad

Yayat berharap KAGAMA semakin guyub dalam berkegiatan, termasuk menciptakan sinergi program antara Pusat, Pengda, Pengcab, dan Komunitas.

“Semoga kedepannya ada sinkronisasi kegiatan. Segala hal yang ada di pusat bisa tersampaikan ke bagian-bagian di bawahnya, sampai ke Pengcab,” harapnya.

Menurutnya perlu ada struktur yang baku mengenai program kegiatan yang akan disinkronisasikan tersebut.

“Misalnya, jika di pusat telah membuat berbagai program kegiatan, maka bisa dilakukan pemekaran program.”

“Turunan programnya bisa dieksekusi secara bervariasi oleh Pengda atau Pengcab,” jelasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Cerita Alumnus UGM tentang Penerapan PSBB di Sumatera Selatan