Suka Duka Mahasiswa Farmasi UGM yang Kuliah dan Bimbingan Skripsi secara Daring

1509

Baca juga: Masker Kain Jadi Pilihan Terakhir, Begini Cara Penggunaannya

Menurut Augna, kuliah daring juga menyadarkan seluruh mahasiswa dan dosen untuk lebih memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada.

“Jadi tidak lagi kata atau alasan gaptek (gagap teknologi), mengasyikkan, dan tidak membosankan,” tutur Augna.

“Lewat kuliah daring, mahasiswa yang tidak berani bertanya jadi berani untuk menyampaikan opininya.”

“Kuliah daring justru mendekatkan dosen dengan mahasiwa karena dosen juga lebih interaktif secara intensif lewat chatting,” jelasnya.

Pengalaman menyenangkan kuliah secara daring juga dirasakan oleh Mutia Nadhifasari (mahasiswa S1 angkatan 2017) dan Bintang Wikantyasa Priyambada (mahasiswa S1 angkatan 2018).

Baca juga: Penderita Hipertensi Tak Perlu Khawatir Konsumsi ACEI atau ARB Saat Pandemi Covid-19

Khusus Bintang, dia mengaku paling suka kuliah dengan live video.

Sebab, Bintang merasa bisa mendengarkan penjelasan dosen sekaligus mengajukan pertanyaan secara langsung.

Namun demikian, sistem daring tidak hanya digunakan dalam kuliah saja oleh mahasiswa Fakultas Farmasi UGM.

Pengalaman daring juga dirasakan bagi mahasiswa tingkat akhir.

Hal itu seperti yang dialami oleh Hilarius Ardi (mahasiswa S1 angkatan 2016).

Baca juga: KBRI Praha Pimpinan Alumnus UGM Salurkan Logistik untuk WNI Terdampak Covid-19 di Ceko